jpnn.com - JAKARTA - Mantan Wali Kota Bekasi Mochtar Muhammad diusulkan untuk mendapat pembebasan bersyarat (PB). Mochtar merupakan terpidana kasus korupsi yang mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung.
"Sudah lama diajukan," kata Kepala Lapas Sukamiskin Marselina ketika dikonfirmasi, Rabu (29/10).
BACA JUGA: KPK Periksa Eks Sekretaris Ditjen Dukcapil Kemendagri
Menurut Marselina, untuk proses PB tinggal menunggu dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Mochtar dikabarkan diam-diam keluar tahanan. Informasinya, pada Senin 27 Oktober 2014 sekitar pukul 19.00 WIB, dia berada di salah satu rumah makan di kawasan Jakarta Selatan.
BACA JUGA: Jadi MenPAN-RB, Yuddy Chrisnandi Mundur dari DPP Hanura
Namun demikian, kabar tersebut dibantah oleh Marselina. "Pak Mochtar masih belum bebas," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham Handoyo Sudrajat menyatakan belum ada pemberian PB kepada Mochtar. "Belum (diberikan PB). Mungkin sudah diusulkan," tandas Handoyo.
BACA JUGA: Kubu Romy Cabut Surat Fraksi untuk AKD Versi Epyardi
Seperti diberitakan, Mochtar sempat dibebaskan oleh majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bandung pada Selasa, 11 Oktober 2011. Empat perkara korupsi yang didakwakan jaksa penuntut umum pada KPK dimentahkan semua.
Keempat kasus yang didakwakan adalah suap Piala Adipura 2010, penyalahgunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi, suap kepada BPK, dan penyalahgunaan anggaran makan-minum yang mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp 5,5 miliar.
Kemudian, KPK mengajukan kasasi. Mahkamah Agung membatalkan vonis Pengadian Tipikor Bandung dan menghukum Mochtar dengan enam tahun penjara. Ia juga wajib membayar denda Rp 300 juta dan uang pengganti Rp 639 juta. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PKS : Aksi Banting Meja Coreng DPR
Redaktur : Tim Redaksi