Mantap! 2 Daerah di Aceh Ini Surganya Durian Unggul Lokal

Kamis, 22 Juni 2023 – 16:38 WIB
Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto saat akan mencicipi durian unggul lokal dalam kunjungannya ke Aceh. Foto: Dokumentasi Humas Kementan

jpnn.com, ACEH - Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto mengunjungi sekaligus dua kabupaten besar di Propinsi Aceh.

Kunjuannya ke Kabupaten Aceh Jaya dan Aceh Besar itu untuk melihat durian lokal yang berada di sana.

BACA JUGA: Cek Pasokan Bawang Merah Jelang Ramadan, Dirjen Hortikultura Turun Langsung ke Brebes

Dirjen Prihasto mendengar jika kedua kabupaten tersebut tersembunyi keanekaragaman durian yang tidak dimiliki wilayah manapun.

Tiba di lokasi pertama, tepatnya di kebun Adi di Aceh Jaya, Prihasto mencicipi tiga varian durian.

BACA JUGA: Mentan SYL Targetkan Kampung Benih Hortikultura di Purworejo Produksi 10 Juta Bibit Setahun

Ada durian Mas Ajay atau Bantal Mas, Blue Sky dan Jalu.

Jalu sendiri mendapat juara ke-4 kontes durian dengan harga di kebun per kg Rp 100 ribu.

Sementara Mas Ajay pada 2022 juara 1 di Propinsi Aceh. Mas Ajay atau dikenal juga Bantal Mas adalah durian yang memiliki keunikan luar biasa.

Di lokasi kedua, kebun milik Danton, Dirjen Prihasto mencicipi durian Danton, Khadijah, Serat Rambutan dan terakhir Mas Pri, nama baru yang diambil tepat pada saat kedatangan dirinya.

Ke empat jenis durian ini tak hanya memiliki bentuk yang unik, tetapi juga meninggalkan cita rasa yang tak akan terlupakan bagi orang yang pernah mencicipinya.

“Saya datang dari Jakarta, berjarak 1.300 kilometer guna mencicipi durian unggul di Propinsi Aceh, salah satunya Aceh Jaya. Saya di Jakarta terbiasa dengan Musangking, Black Thorn, tetapi ternyata kita punya yang seperti ini. Di sini banyak sekali terdapat jenis durian yang belum diketahui orang banyak,” ungkap Dirjen Prihasto.

Dirinya mengagumi bahwa rata-rata durian di kebun ini adalah durian jatuhan.

Ditanyakan rasa, Dirjen Prihasto mengaku sangat mengagumi rasa, terutama durian Jalu dan durian Mas Ajay.

Keduanya memiliki kekuatan rasa dan tekstur yang tidak dimiliki durian lain.

“Durian di sini rata-rata durian jatuhan. Aromanya kuat. Saya sungguh tidak bisa berkata-kata. Ini tampilannya luar biasa. Durian di sini rasanya creamy, manis, legit, ada pahit-pahitnya. Begitu dimakan langsung lumer. Enak sekali. Tidak ada kekurangan sedikitpun,” terangnya.

Menikmati langsung durian dari bawah pohon durian, Prihasto berharap keberadaan durian lokal terangkat di kancah internasional.

Menurut Prihasto, sudah waktunya durian-durian lokal mensejejajarkan diri dengan durian unggulan negara lain.

“Saya atas nama Direktoral Jenderal Hortikultura bersama Pemerintah Propinsi Aceh ingin mengembangkan durian-durian lokal seperti ini. Malaysia dikenal dengan Musangking, Thailand dengan Monthong. Nah kita punya yg seperti ini. Mari kita dorong durian lokal kita untuk mendunia,” pungkas Prihasto. (mar1/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler