Mantap, Gus Menteri Terbitkan Buku SDGs Desa Seri Pertama

Senin, 21 Desember 2020 – 18:51 WIB
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar atau Gus Menteri. Foto: Humas Kemendes PDTT.

jpnn.com, JAKARTA - Buku SDGs Desa karya Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar atau Gus Menteri diluncurkan secara resmi oleh penerbit Yayasan Obor Indonesia, Senin (21/12), secara virtual.

Ketua Yayasan Obor Indonesia Kartini Nurdin mengatakan buku SDGS Desa yang ditulis Gus Menteri ini merupakan konsep dan pemikiran pembangunan desa. Menurutnya, buku ini merupakan seri pertama trilogi dari SDGs Desa.

BACA JUGA: Gus Menteri Minta Bank Dunia Mengacu SDGs Desa

"Untuk seri berikutnya akan terbit kemudian," kata Kartini dalam peluncuran buku SDGs Desa seri pertama tentang percepatan pencapaian tujuan pembangunan nasional berkelanjutan.

Kartini mengakui dalam menangani 74.953 desa, dengan wilayah Indonesia begitu luas tentu tidak mudah. Menurutnya, dibutuhkan perencanaan yang matang karena mencakup beberapa aspek kehidupan di antaranya sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan.

BACA JUGA: Jokowi Ingin Seluruh Desa Segera Menikmati Listrik

Kartini menegaskan bahwa dalam hal ini diperlukan kerja sama, bahu membahu dengan berbagai pihak terkait. Terlebih lagi, desa memiliki peranan strategis dalam pembangunan nasional.

"Terwujudnya pembangunan nasional jika desa maju dan beberapa tahun ini sudah dimulai pembenahannya oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi," katanya.

BACA JUGA: Gus Menteri Siap Buka Peluang Off Taker Produk BUMDes

Lebih lanjut Kartini berharap seri pertama buku SDGs Desa karya Gus Menteri ini memberi manfaat bagi semua kalangan. 

"Pada hari ini, buku SDGs Desa ini kami luncurkan bersama. Mudah-mudahan juga semua mendapatkan informasi secara lengkap dan terbuka dari si penulis buku yakni Gus Menteri," katanya.

Gus Menteri menyampaikan terima kasih kepada penerbit Yayasan Obor Indonesia yang telah menerbitkan buku SDGs Desa karyanya tersebut. Gus Menteri mengatakan bahwa ia merasa tersanjung.

"Saya merasa tersanjung menjadi bagian dari penulis pustaka Obor Indonesia. Saya juga ucapkan terima kasih kepada seluruh tim dan dukungan  dari sejumlah pihak karena buku ini juga tidak akan bisa lahir tanpa kerja bareng dengan tim, dan tanpa dukungan dari berbagai pihak," katanya yang turut hadir dalam peluncuran buku SDGs Desa itu.

Gus Menteri menjelaskan, gagasan SDGS Desa muncul karena adanya permasalahan yang cukup lama dihadapi oleh desa yakni terkait arah pembangunan di desa yang masih belum jelas.

Menurutnya, gagasan muncul terkait adanya SDGs yang sudah ditentukan PBB. Dari SDGs global itu, di Indonesia diterapkan dengan adanya Perpres Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

"Akhirnya saya yakin bahwa kami akan menemukan satu model yang bisa dijadikan oleh para kepala desa, pegiat desa, aktivis pembangunan desa dan lainnya untuk menentukan arah tujuan pasti desa ini mau dibawa kemana dengan munculnya gagasan SDGs Desa," ungkapnya.

Gus Menteri menyampaikan pada SDGs global maupun nasional terdapat 17 tujuan yang akan dicapai. Namun, kata dia, Kemendes PDTT menghadirkan kebijakan SDGs Desa yang terdapat 18 tujuan yang akan dicapai. Jadi, dia menegaskan, pihaknya menambahkan satu tujuan yang diraih guna menjamin agar pembangunan desa tidak mengabaikan aspek kultural dan keagamaan.

Adapun 18 poin SDGs Desa adalah desa tanpa kemiskinan, desa tanpa kelaparan, desa sehat dan sejahtera, pendidikan desa berkualitas, keterlibatan perempuan desa, desa layak air bersih dan sanitasi, desa berenergi bersih dan terbarukan, pertumbuhan ekonomi desa merata, infrastruktur dan inovasi desa sesuai kebutuhan.

Kemudian, desa tanpa kesenjangan, kawasan permukiman desa aman dan nyaman, konsumsi dan produksi desa sadar lingkungan, desa tangkap  perubahan iklim, desa peduli lingkungan laut, desa peduli lingkungan darat, desa damai berkeadilan, kemitraan untuk pembangunan desa dan kelembagaan desa dinamis dan budaya desa adaftif.

"Saya berharap buku ini dapat memberikan pemahaman kepada seluruh desa terkait arah pembangunan desanya," tegas Gus Menteri.

Ia menambahkan ada tiga buku SDGs Desa yang dinamakan trilogi SDGs Desa. Buku pertama sudah terbit tentang SDGs Desa sebagai sebuah  konsep. Kemudian, buku kedua yang segera terbit yakni metodelogi dan pengukuran SDGs Desa. "Buku ketiga pilot project SDGs Desa," tuntasnya. (*/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler