jpnn.com, SAMBAS - Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Sambas Kalimantan Barat Ahmad Hafsak Setiawan menyebutkan harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit saat ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah.
Pasalnya, harga TBS sawit tembus di Rp 2.542 per kilogram dan menjadi penyelamat ekonomi masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
BACA JUGA: Joss! Harga Kelapa Sawit Sedang Bertengger di Atas Awan, Jadi Sebegini...
Berdasarkan data Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar harga TBS sawit tertinggi di Kalbar dalam periode I Agustus 2021 untuk umur 10-20 Rp 2.542 per kilogram.
"Untuk tingkat petani sendiri di atas Rp 2.000 mendekati acuan harga yang ada. Belum pernah dalam sejarah harga sawit seperti sekarang ini harganya," kata Ahmad di Sambas, Minggu (29/8).
BACA JUGA: Asyik! Harga CPO, TBS, dan Inti Sawit Naik Lagi, Ini Daftar Lengkapnya...
Menurut Ahmad, di tengah pandemi ini sektor perkebunan tidak banyak terdampak terhadap lesunya ekonomi akibat pandemi COVID-19.
Sawit, kata dia, menjadi sektor penyelamat di tengah resesi ekonomi ini dan harus terus dijaga agar harga terus stabil.
BACA JUGA: Alhamdulillah, Harga TBS Sawit Kalbar Naik Lagi, Jadi Sebegini
"Dengan harga meningkat dan stabil maka ekonomi petani dan daerah akan baik pula," jelas dia.
Ahmad menyebutkan juga prospek sawit ke depannya sangat menjanjikan.
Oleh karena itu diharapkan perlu pembinaan dari dinas terkait terhadap petani kelapa sawit khususnya petani mandiri.
"Untuk di Kabupaten Sambas jumlah petani mandiri sangat banyak perlu pendataan yang akurat terhadap jumlah petani mandiri dan pembinaan terhadap mereka," jelas dia.
Pembinaan ke pada petani khususnya dalam pengadaan bibit sawit unggul agar produksi petani sawit mandiri bisa maksimal.
Di lapangan kebanyakan yang beredar di masyarakat masih banyak bibit asal - asalan yang belum jelas dan merugikan petani.
"Perlu adanya pendampingan dan penyuluhan terhadap petani agar bisa menggunakan bibit sawit unggul," katanya.
Terkait adanya program replanting dari Program Sawit Rakyat (PSR) dari pemerintah sangat membantu untuk petani mandiri yang sawitnya sudah perlu peremajaan atau petani yang akan mengganti bibit asal-asalan dengan bibit sawit unggul.
"Selain itu juga penting untuk pengawasan terhadap peredaran pupuk non subsidi karena sekarang harga pupuk non subsidi sangatlah tinggi dan banyak dikeluhkan oleh petani sawit," jelas dia.
Berdasarkan data Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar harga TBS tertinggi Periode I Agustus 2021 di umur 10-20 yakni capai Rp 2.542 per kilogram.
Sedangkan harga CPO capai Rp 11.659,58 per kilogram dan karnel atau PK Rp 5.956,47 per kilogram. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia