Mantap! Modal Asing Terus Mengalir, Sebegini Nilainya

Sabtu, 11 September 2021 – 07:00 WIB
Bank Indonesia (BI) menyatakan modal asing terus mengalir ke pasar keuangan domestik. Foto: ANTARA/MUHAMMAD IQBAL

jpnn.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyatakan modal asing terus mengalir ke pasar keuangan domestik.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan modal asing pada pekan kedua atau periode 6-9 September 2021 mencapai Rp 1,66 triliun.

BACA JUGA: BI Buka-bukaan soal Keuntungan Transaksi LCS, Mantap!

Aliran modal asing yang masuk tersebut terdiri dari pembelian bersih (nett buy) di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 810 miliar dan di pasar saham sebesar Rp 850 miliar.

"Berdasarkan data transaksi selama 6-9 September 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp 1,66 triliun," kata dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Jumat (10/9).

BACA JUGA: Bukan Main, Ini Estimasi BI soal Kebutuhan Kredit UMKM

Dengan demikian, sejak Januari hingga pekan kedua September 2021 (year to date/ytd), investor nonresiden tercatat beli neto hingga Rp 32,88 triliun.

Di sisi lain, indikator premi risiko yakni Credit Default Swap (CDS) Indonesia tenor 5 tahun naik ke level 67,09 basis poin (bps) per 9 September 2021 dari 66,33 bps per 3 September 2021.

BACA JUGA: Kabar Baik dari BI soal Isu Tapering The Fed, Alhamdulillah

Sedangkan nilai tukar rupiah pada Jumat pagi (10/9) dibuka pada level (bid) Rp 14.250 per USD. Bank sentral mencatat posisi tersebut sama dengan posisi di Kamis (9/9) yaitu ditutup pada level (bid) Rp 14.250 per USD.

Sementara itu, imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara tenor 10 tahun turun sedikit ke level 6,15 persen, Jumat (10/9), setelah pada Kamis (9/9) meningkat ke posisi 6,16 persen.

Erwin mengatakan BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk mengawasi secara cermat dinamika penyebaran COVID-19, dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

"Serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," kata Erwin. (antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler