jpnn.com - JAKARTA - Direktur Utama PT Pindad (Persero), Silmy Karim menyatakan pihaknya siap membantu pemerintah mewujudkan kemandirian alutsista untuk TNI. Ini sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodo yang menginginkan penguatan pertahanan Indonesia, termasuk pada alutsista militer.
"Beliau (Jokowi) ingin mengembangkan alutsista dan juga go internasional. Beliau percaya bahwa produk-produk kita baik, tinggal bagaimana bisa mewujudkan kemandirian," ujar Silmy di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/7).
BACA JUGA: Hahaha...Pentolan Hanura DKI Kena Semprot Bapak Hakim
Silmy mengatakan, Presiden ingin agar dalam pengadaan alutsista disebutkan secara jelas mengenai target, kuantitas kebutuhan dan anggaran yang diperlukan.
Dalam hal ini, Pindad siap memproduksi alutsista yang dibutuhkan oleh pemerintah. Saat ditanyakan lebih lanjut apa jenis alutsista yang dipesan lewat Pindad beserta anggarannnya, Silmy tidak memerincinya.
BACA JUGA: Pernah Makan Pempek di Rumahnya, Bang Taufik Ngaku Tidak Kenal Aguan
"Belum ada. Tapi yang jelas, beliau ingin seperti senjata, ya Pindad. Kemudian juga panser, tank ringan dan peluru. Industri ini kan long term yah," imbuhnya.
Menurut Silmy, Jokowi, sapaan Presiden juga menekankan penggunaan produk buatan industri pertahanan dalam negeri. Impor hanya dilakukan untuk produk-produk yang tidak bisa dibuat di Indonesia.
BACA JUGA: KPK Sempurnakan Berkas Tersangka Korupsi KTP Elektronik
"Dari kunjungan beliau ke beberapa negara di Timur Tengah juga mendapatkan feedback, bahwa ada apresiasi terhadap produk-produk kita. Ini demi menghindari biaya tinggi. Dari luar negeri kan ada broker. Beliau mewanti-wanti untuk menghindari ini dan harus transparan," paparnya.
Silmy mengakui, perlu ada perbaikan internal di industri pertahanan. Pembangunan kekuatan pertahanan juga harus seiring dengan pengembangan industrinya.
"Saya kira tidak ada kekhawatiran untuk melakukan itu dengan baik. Bahwa ada gangguan seperti yang Presiden sampaikan, seperti broker itu sudah menjadi perhatian beliau. Makanya beliau meminta transparansi. Dan jangan beli yang tidak dibutuhkan," pungkasnya. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Panglima TNI: Terorisme Bukan Kriminal Biasa tapi...
Redaktur : Tim Redaksi