Mantap! Sejak 2019 Indonesia Tak Impor Jagung Pakan

Minggu, 22 Mei 2022 – 16:53 WIB
Akademisi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prima Gandhi mengapresiasi kenaikan produksi jagung nasional hingga pertengahan 2022 ini. Foto: Kementan

jpnn.com, BOGOR - Akademisi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prima Gandhi mengapresiasi kenaikan produksi jagung nasional hingga pertengahan 2022 ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut produksi bersih jagung sampai Juni 2022 dengan kadar air 14 persen sebesar 9,7 juta ton.

BACA JUGA: Kementan dan Pemda Kolaborasi untuk Antisipasi Penyebaran PMK di NTB

"Data BPS pun mencatat sejak 2019 hingga sekarang belum ada impor jagung pakan ternak. Artinya apa? Ini membuktikan pasokan jagung yang diproduksi petani kita mampu memenuhi permintaan atau kebutuhan dalam negeri," ujar Prima Gandhi di Bogor, Minggu (22/5).

Sekretaris ICMI Orwilsis Bogor itu menegaskan capaian keberhasilann upaya pemerintah meningkatkan produksi jagung juga dibuktikan dengan data prognosa Kementan dan Badan Pangan Nasional (Bapanas).

BACA JUGA: Pastikan Program Regenerasi Petani Berjalan Baik, Kementan Kuatkan Kapasitas Manajemen

Adapun luas panen jagung nasional periodeo Januari-Mei 2022 seluas 2,44 juta hektar dengan produksi bersih sebesar 9,26 ton (kadar air 14 persen).

"Ini benar-benar menunjukkan ketersediaan stok jagung sampai saat ini sangat cukup dan bisa dikendalikan. Saya berharap pemerintah khususnya Kementan terus melakukan peningkatan produksi dengan berbagai kolaborasi dan inovasi, khususnya dengan perguruan tinggi dan pelaku usaha," tegasnya.

BACA JUGA: Kendalikan Wabah PMK, Kementan Kirim Obat-Obatan dan APD ke Wilayah Ini

Menurutnya, kolaborasi ini juga membantu meningkatkan produksi jagung yang dibutuhkan industri pangan dengan persyaratan khusus yaitu rendah aflatoxin.

Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, data BPS mencatat produksi jagung 2021 dengan kadar air 14 persen sebesar 15,8 juta ton dan kebutuhan jagung nasional sekitar 14,36 juta ton.

"Karenanya saya mendorong upaya pemerintah meningkat produksi jagung dengan menambah luas tanam, percepatan tanam dengan tumpang sari atau sisip, peningkatan produktivitas dengan benih unggul, pengendalian hama penyakit, penanganan panen dan alat pengering," jelasnya.

Prima menambahkan implementasi upaya lain pun harus dimasifkan di berbagai daerah, seperti mengembangkan pola integrated farming berbasis jagung.

"Pengembangan demplot farm jagung 3 hingga 4 tongkol dengan perlakuan hormon pada tanaman dan pengenalan pemupukan efisien berbagan organik hayati yang ramah lingkungan," imbuh Prima Gandhi.(jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler