Kementan dan Pemda Kolaborasi untuk Antisipasi Penyebaran PMK di NTB

Sabtu, 21 Mei 2022 – 16:10 WIB
Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukam upaya pencegahan penyakit mulut dan kuku (PMK) di beberapa daerah Indonesia. Foto: dok Kementan

jpnn.com, LOMBOK - Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukam upaya pencegahan penyakit mulut dan kuku (PMK) di beberapa daerah Indonesia.

Salah satunya ialah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang merupakan lumbung ternak di wilayah Indonesia Timur.

BACA JUGA: Kementan Kembali Gelar Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh

Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah saat meninjau salah satu kandang di KTT Tunas Urip, Kabupaten Lombok Tengah, Kamis (19/5).

Nasrullah mengatakan sampai saat in Kementan mengirimkan obat-obatan, vitamin, dan APD ke beberapa wilyah yang diduga terjangkit PMK, termasuk NTB.

BACA JUGA: Kendalikan Wabah PMK, Kementan Kirim Obat-Obatan dan APD ke Wilayah Ini

“Dari pemberian obat-obatan simptomatis dan suportif ternyata mampu mempercepat penyembuhan ternak yang sakit,” kata Nasrullah.

Dia mengatakan bahwa di NTB tidak ada kasus kematian dan tingkat kesembuhan sapi cukup tinggi, yaitu lebih dari 52%.

BACA JUGA: Pastikan Program Regenerasi Petani Berjalan Baik, Kementan Kuatkan Kapasitas Manajemen

Menurutnya, langkah yang dilakukan Pemda NTB dalam menanggulangi ternak yang diduga terinfeksi virus PMK sudah sesuai dengan harapan masyarakat, khususnya peternak.

Untuk itu, Nasrullah menegaskan, sesungguhnya PMK bisa ditangani dengan baik, sehingga masyarakat tidak perlu kuatir dan panik.

"Dari sekian banyak hewan ternak yang menjadi suspect ternyata sudah mulai membaik, intinya dalam menghadapi PMK ini jangan panik,” tutur Nasrullah.

Lebih lanjut, Nasrullah mengungkapkan, Pemerintah Pusat bersama Pemda dan Satgas terus melakukan mitigasi dan antisipasi dalam melakukan pencegahan penyebarluasan virus PMK.

Pemerintah Pusat dan Daerah juga melakukan Rapat Koordinasi Teknis di kantor Gubernur NTB yang dihadiri oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Sekretaris Daerah, Kepala Dinas peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB, Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Perwakilan Polda NTB, dan Kepala Balai Karantina Pertanian Mataram.

Ada juga hadir Kepala BBVet Denpasar, Perwakilan Pusvetma, dan Kepala Dinas yang menangani fungsi peternakan dan Kesehatan hewan Kabupaten/Kota se Pulau Lombok.

Dirjen PKH Nasrullah menyampaikan kabupaten/kota yang sudah ada kasus terkonfirmasi PMK agar segera membuat crisis center penanggulangan PMK.

“Data pelaporan kasus harus sama dan buat peta kasus penyakit dengan membuat zonasi untuk pengendaliannya,” kata Nasrullah.

Menurutnya, ada tiga agenda yang dilakukan Kementan dalam pencehahan menanggulangi PMK yang berlaku secara nasional, yaitu pemberlakuan lockdown zona pada tingkat kecamatan/Kabupaten di setiap wilayah, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait SOP Pencegahan, dan pengendalian PMK.

"Kami juga menyiapkan agenda temporary seperti pengadaan vaksin, vaksinasi, dan pembatasan lalu lintas hewan serta produk hewan", ungkapnya.

Sementara agenda Permanen, melalui pembuatan vaksin yang saat ini sedang dikebut oleh Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Kementan, vaksinasi massal, dan surveilans secara rutin

Dia mengingatkan agar semua Dinas terus melakukan sosialisasi dan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) ke seluruh masyarakat.

Dia mengayakan penyakit PMK tidak menular ke manusia.

Selain itu, daging aman dan dapat dikonsumsi asal diolah dan dimasak dengan matang.

“Kami sudah membuat Surat Edaran ke semua dinas dan UPT agar melakukan penguatan KIE dan penyebaran konten edukatif berupa flyer/infografis terkait dengan penanganan produk hewan ditengah wabah PMK,” ungkap Nasrullah.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lombok Timur menyampaikan, dari 1.444 kasus positif pada ternak sapi di wilayahnya, dilaporkan 712 ekor sembuh.

Demikian pula dengan laporan dari Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lombok Tengah yang menyatakan, sebagaian besar ternak terjangkit sudah mulai membaik. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Siapkan Tenaga Medis Khusus untuk Tangani Penyakit Mulut dan Kuku


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler