jpnn.com, MATMATA - Orang-orang ini menggangsir bebatuan cadas yang menghampar di kawasan Matmata, Tunisia. Ya, merekalah manusia troglodyte (rumah gua) terakhir di kawasan itu.
”Saya tidak mau meninggalkan rumah saya. Itu seperti membuang hidup dan tradisi saya,” kata Saliha Mohamedi (foto kiri bawah), 36, yang dipotret bersama anaknya di depan rumah.
BACA JUGA: Indonesia-Tunisia Tingkatkan Kerja Sama Membangun Demokrasi
BACA JUGA: Wakil Afrika di Piala Dunia 2018 Dapat Modal Rp 6,7 Miliar
Warga bawah tanah Matmata itu sudah berdiam di kawasan tersebut selama berabad-abad. Dan cara berdiam mereka relatif tak berubah. Menggali bebatuan lalu membentuknya sebagai naungan. Sayang, jumlah mereka terus menyusut.
Ekonomi menjadi alasan utama mereka meninggalkan rumah gua. Sebelumnya, mereka meraup pemasukan dari wisatawan yang berkunjung. Namun, sekarang turis makin sedikit.
BACA JUGA: Padukan Azan dengan EDM, Dax J Divonis Satu Tahun Bui
Meski begitu, karena berbagai alasan sentimentil, mereka menolak meninggalkan rumah dan tradisi. "Aku tak mau meninggalkan rumah, aku dibesarkan di sana," ujar Tayeb, 76, salah satu penghuni Troglodyte. (Reuters/c6/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jadi Dubes di Tunisia, Ikrar Yakin Bisa Berdiplomasi
Redaktur & Reporter : Adil