jpnn.com - Sori Mangaraja Sitanggang, paranormal terkenal, menyebut bahwa penyebab tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun karena Appilaos, panglima penjaga Danau Toba, memang sedang marah.
Mengapa marah? Menurut Sori Mangaraja, Appilaos marah karena upacara penghormatan melalui margondang di Danau Toba sudah diabaikan.
BACA JUGA: Panglima Penjaga Danau Toba Sedang Marah, Duuh
Padahal seharusnya, margondang di Danau Toba harus dilakukan untuk menghormati ‘penghuni’ danau sebelum melakukan kegiatan kebudayaan di darat, terutama Pulau Samosir.
Sekali lagi ditekankan bahwa berdasarkan keyakinannya, tenggelamnya KM Sinar Bangun bukanlah akibat kemarahan penghuni Danau Toba (Namboru pangisi ni Tao). Sebab papar Sori, penghuni Danau sangat jarang marah.
BACA JUGA: Tanggapan Pakar Hukum soal 3 Pegawai Dishub Tersangka
Dari sudut spiritual, lanjut Mangaraja, Appilaos setiap kali hendak menghukum warga sekitar, terlihat dalam bentuk awan hitam berputar yang turun ke atas Danau Toba. Fenomena ini menjadi pertanda bagi masyarakat agar lebih berhati-hati dalam berlayar.
BACA JUGA: Penjelasan Kapolri soal Tersangka Baru Kasus KM Sinar Bangun
Terkait dengan ritual gondang dan mangelek yang telah diadakan oleh beberapa orang sebelumnya, menurut Sori Mangaraja, yang paling penting diperhatikan adalah kepada siapa ritual mangelek itu ditujukan.
BACA JUGA: Panglima Penjaga Danau Toba Sedang Marah, Duuh
Dengan tegas Sori Mangaraja mengatakan bahwa yang perlu dielek itu adalah appilaos, bukan penguasa Danau Toba.
Dijelaskan Sori Mangaraja, Danau Toba yang sudah terbentuk sejak ribuan tahun lalu tentu memiliki kekayaan alam berupa ikan. Bahkan, sekira tahun 1960-an, nelayan pernah menemukan ikan mas seukuran perahu. (ana/esa)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BNPB: Foto KM Sinar Bangun di Dasar Danau Hoaks
Redaktur & Reporter : Soetomo