jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Front Pemuda Persatuan Pembangunan (F-PPP) Alki Sanagri menyebut gagalnya PPP mencapai ambang batas parlemen empat persen menjadi sejarah buruk parpol berlambang Ka'bah di bawah kepemimpinan Muhamad Mardiono.
“Sejarah terburuk bagi PPP tersebut dipimipin oleh Muhamad Mardiono selaku pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP,” kata Alki dalam keterangan resminya, Rabu (8/5).
BACA JUGA: Jelang Muktamar PPP, Suharso Monoarfa Dilaporkan ke KPK
Dia menyebutkan alasan PPP gagal menembus ambang batas parlemen karena termakan janji Mardiono yang mengaku siap berkorban harta dan nyawa demi parpol berkelir hijau itu.
“Namun, tidak ada satu pun janjinya yang dilaksanakan hingga menyebabkan gagalnya PPP lolos pada Pemilu 2024,” kata Alki.
BACA JUGA: Muktamar PPP Dibuka Jokowi, Begini Komentar Dimyati
Dia mengatakan Mardiono belakangan mencoba jualan janji meloloskan PPP melalui Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Legislatif di Mahkamah Konstitusi (MK).
Namun, Alki menyebut putusan MK terhadap gugatan yang diajukan PPP tidak membuat Mardiono pantas menyandang pimpinan partai bernomor 17 pada pemilu 2024 itu.
BACA JUGA: Opsi Ini Bikin Ribut Muktamar PPP
Toh, katanya, Mardiono belakangan masalah membuat kegaduhan baru di internal setelah membuat PPP tidak lolos parlemen.
Misalnya, kata Alki, Mardiono menonaktifkan Ketua DPW PPP Sumatera Selatan ketika perolehan suara parpol di provinsi yang sama bertambah signifikan.
“Ini bukti, suka tidak suka bahwa bentuk arogansi dan kesewenang-wenangan Mardiono dan oknum PH DPP PPP yang membuat rakyat makin tidak simpati terhadap PPP,” kata Alki.
Dari segala situasi itu, Alki mengatakan F-PPP mendesak digelarnya Muktamar Luar Biasa PPP untuk mengganti Mardiono yang tidak becus membangun partai.
"Mencegah makin meluasnya kegaduhan-kegaduhan yang terjadi di DPP PPP segera melaksanakan Multamar agar agenda partai lebih terarah,” katanya. (ast/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Aristo Setiawan