jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PPP hasil Muktamar VIII Jakarta pimpinan Djan Faridz, Ahmad Dimyati Natakusuma, tak alergi dengan digelarnya Muktamar VIII versi islah di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur. Bahkan forum itu dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo, kemarin.
Menurutnya, kehadiran Jokowi sekaligus membuka Muktamar VIII islah kemarin hanya menghargai setiap undangan yang diterima. Dia meyakini presiden tahu proses hukum PPP belum tuntas.
BACA JUGA: Mendagri: Jangan Lupa Pesan Pak Presiden...
"Biar saja mereka Muktamar silaturhami, silakan saja dan saya tak alergi juga," kata Dimyati saat dihubungi, Sabtu (9/4).
Nama Dimyati sendiri masuk dalam susunan kepanitiaan Muktamar VIII. Dia terdaftar sebagai pembicara di Komisi B yang membahas masalah khittah dan program perjuangan.
BACA JUGA: Kasau Ingin Alutsista Dimodernisasi
Namun, Dimyati mengaku masih di luar kota. Di sisi lain, ia menilai masalah PPP masih terdapat persoalan hukum karena Romahurmuziy selaku ketumhasil Muktamar Surabaya masih mengajukan Peninjauan Kembali (PK) di Mahkamah Agung.
"Jadi bagaimana dalam rposes hukum bisa selenggarakan Muktamar. Saya beda pahamnya. Dari sisi hukum belum final," tegasnya. (fat/jpnn)
BACA JUGA: Epyardi Klaim Direstui Djan Faridz, Haji Lulung Saksinya
BACA ARTIKEL LAINNYA... Khawatir Muncul Bibit Perpecahan Baru di PPP
Redaktur : Tim Redaksi