Mari Dukung Percepatan Kemandirian Digital Indonesia dengan Analog Switch Off

Rabu, 02 November 2022 – 17:55 WIB
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengatakan bahwa TV digital atau analog swift off (ASO) sangat menguntungkan masyarakat. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Staf Khusus Menkominfo Bidang Komunikasi Politik Philip Gobang mengatakan migrasi dari siaran televisi analog ke digital atau Analog Switch Off (ASO) merupakan momentum dalam percepatan transformasi digital di Indonesia.

"Ini menjadi tuntutan zaman, sehingga masyarakat harus bisa beradaptasi dengan perubahan-perubahan besar yang terjadi," ujar Philip dalam webinar bertajuk 'Ayo Beralih ke TV Digital' yang digelar secara daring, pada Selasa (1/11).

BACA JUGA: Kominfo: Tak Perlu Khawatir dengan Perubahan TV Digital

Berbagai negara telah melakukan migrasi dari televisi analog ke televisi digital. Sudah 85 persen negara-negara di dunia melakukannya.

“Indonesia dibandingkan dengan beberapa negara tetangga bisa dibilang cukup terlambat, namun presiden ingin mendorong dan memastikan Indonesia juga mengikuti apa yang disebut dengan transformasi digital,” tutur Philip.

BACA JUGA: Jateng Pertahankan Kedudukan Badan Publik Informatif Sejak 2018, Ganjar: Transparan, Tidak Boleh Hoaks

Philip juga menyampaikan sesuai dengan arahan presiden, transformasi digital merupakan solusi cepat dan strategis untuk membawa Indonesia menuju masa depan.

“Namun, transformasi tersebut harus mewujudkan kedaulatan dan kemandirian digital yang menjadi prinsip penting dalam pelaksanaan transformasi digital di Indonesia. Oleh karena itu, migrasi dari televisi analog menuju digital merupakan suatu kebutuhan dari aspek bagaimana kita mesti berdaptasi dengan perkembangan teknologi yang baru,” serunya.

BACA JUGA: 3 Rekomendasi Basic Skincare Untuk Pria dari dr Annisa, Silakan Dicoba

Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri, Syafrizal ZA, mengatakan teknologi analog bersifat memakan ruang frekuensi yang cukup besar.

“Jatah ruang frekuensi analog jauh lebih besar bila dibandingkan dengan kebutuhan penyaluran teknologi digital. Situasi ini menyebabkan padatnya jagad lalu lintas penyiaran. Sinyal digital akan mampu meng-cover seluruh wilayah Indonesia. Tidak ada lagi blankspot, maka akan mempercepat arus informasi,” terangnya.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler