jpnn.com - JAKARTA - Gong pembukaan Festival Bahari Nuhanera di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) sebentar lagi bakal ditabuh. Rencananya, perhelatan yang digadang-gadang oleh Pemerintah Daerah Lembata untuk memperkenalkan destinasi wisata bahari Teluk Waienga itu akan diselenggarakan pada 12-15 Agustus 2016 di Tanjung Nuhanera, Kecamatan Lebatukan.
“Anda sudah pernah ke Lembata? Inilah timing yang tepat ke sana!” kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, di Jakarta.
BACA JUGA: 4 Makanan Tinggi Protein ini, Baik Anda Konsumsi Setelah Olahraga
Menurut Arief, banyak spot wisata bahari yang asyik dinikmati di Lembata. Kebetulan ada festival yang akan menampilkan budaya dan tradisi lokal masyarakat di sana.
Karenanya, berwisata ke Lembata saat Festival Bahari Nuhanera berarti akan mendapat dua suguhan sekaligus. Yakni alam (nature) dan budaya (culture) pada waktu bersamaan.
BACA JUGA: Makanan Karbohidrat ini, Untuk Perut Langsing Anda
”Festival Bahari Nuhanera merupakan salah satu acara dari serangkaian program promosi yang telah dibuat pemda untuk menyiapkan Teluk Waienga sebagai salah satu ikon wisata masa depan Lembata,” tambah Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lembata, Longginus Lega.
Lebih lanjut Longginus mengatakan, beragam acara akan disuguhkan dalam Festival Nuhanera. Antara lain bakti sosial bersama masyarakat di 14 desa di Teluk Waienga, membersihkan pantai dan laut, mendayung perahu tradisional, renang teluk, fun fishing, parade perahu dan motor laut, serta pentas seni tradisional dan lomba foto bawah laut.
BACA JUGA: APA!? Selfie Bisa Sebabkan Kerusakan Kulit
”Festival ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui kegiatan kepariwisataan berbasis wisata bahari.Teluk Nuhanera memiliki alam bawah laut luar biasa. Kita ingin membangun masyarakat Lembata yang maju dan mandiri," katanya.
Festival Nuhunera sebagai acara tahunan yang digelar Pemkab Lembata sudah termasuk rangkaian rally wisata bahari. Rangkaiannya adalah Atadei-Lamalera Explore & Expedisi Batubara, Festival Bahari Nuhanera, Festival Adventure, serta Festival Lamaholot.
Lembata memiliki obyek-obyek wisata yang bisa menarik kunjungan wisatawan. Misalnya, Bukit Doa yang menghadap ke Selat Adonara.
Selain itu, ada pula atraksi yang sudah turun temurun dilakukan yaitu berburu ikan paus. Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur memiliki empat desatinasi unggulan untuk sektor pariwisata
Pertama di Lamalera dan kedua di Nuhanera. Sedangkan ketiga Bukit Cinta dan terakhir Kawah Gunung Ile Ape serta gunung api terendah, yaitu Batutara.
Longginus juga mengatakan, wisatawan umumnya senang ketika berwisata ke Lembata. Pasalnya, Lembata memiliki banyak pilihan hal mana membuat wisatawan sangat senang akan keadaan tersebut.
Untuk itu, ia mengimbau masyarakat setempat untuk bersikap ramah tamah terhadap siapa pun. Sebab sikap itu akan membuat wisatawan berkesan terhadap Lembata.
Sekadar informasi, Teluk Waienga yang bergaris pantai sepanjang 91 kilometer tidak hanya tempat yang indah, namun juga memiliki sejuta cerita di baliknya. Masyarakat lokal Nuhanera dipercaya sebagai tempat tinggal leluhur atau orang yang sudah meninggal, sehingga ada kearifan lokal tertentu yang harus dituruti demi menjaga kawasan ini.
Secara berkala paus biru muncul di teluk ini. Ada juga penyelam yang melihat ikan duyung.
Usai mengeksplorasi kekayaan bawah laut Lembata, wisatawan dapat berkunjung ke kampung adat atau pun menaiki Gunung Ilelewotolok. Untuk menuju ke tempat ini bisa menyewa kapal yang memuat hingga 20 orang.
Kabupaten Lembata yang menaungi Teluk Nuhanera memiliki beraneka potensi wisata alam bahari, wisata budaya, maupun wisata alam pegunungan yang memesona. Beberapa di antaranya adalah budaya berburu paus di Desa Lamalera, Pesta Kacang di Kampong Adat Lewohala di Desa Jontona, Pantai Lowolein di Desa Dikesare, Pantai Epo di Desa Patuntawa, Pantai dan Bukit Bour di Desa Bourdan Gunung lle Ape, serta tarian daerah, kerajinan dan kuliner khas Lembata.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Guys! Jangan Pakai Warna ini Saat Kencan
Redaktur : Tim Redaksi