Marinir Indonesia dan AS Bebaskan Dubes yang Disandera Teroris di Pagi yang Sepi

Selasa, 15 Juni 2021 – 17:49 WIB
Prajurit Marinir TNI AL saat latihan pembebasan sandera bersama Marinir AS di Banyuwangi, Selasa (15-6-2021). ANTARA/HO-Dispen Kormar/Serma Mar Kuwadi

jpnn.com, BANYUWANGI - Suasana pantai di wilayah Pantai Pancer, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (15/6) tampak sepi.

Pantai Pancer yang berada di pesisir selatan Banyuwangi tersebut disimulasikan telah dikuasai oleh kelompok teroris.

BACA JUGA: Lihat, Marinir Indonesia dan AS Telusuri Hutan Gunung Tumpang Pitu

Mereka menyandera duta besar asing untuk Indonesia.

Prajurit Intai Amfibi Marinir Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut bersama Marinir Amerika Serikat bergerak bersama.

BACA JUGA: TNI AL Segera Bangun Pangkalan di Wilayah Pacitan

Mereka menyelamatkan para sandera, sebagai bagian dari latihan bersama.

Kelompok teroris tersebut menyandera Duta Besar Amerika Serikat keturunan Indonesia, saat perjalanan kunjungan kerja ke wilayah Banyuwangi.

BACA JUGA: Bakal Seru nih! 10 Pesawat Tempur Sudah Mendarat di Palembang

Atas kejadian tersebut dan atas persetujuan kedua negara, prajurit Intai Amfibi (Taifib) Korps Marinir TNI AL bekerja sama dengan prajurit United States Marines Corps (USMC) dari Reconnaissance Unit mendapat perintah untuk membebaskan sandera.

Prajurit Taifib Korps Marinir TNI AL dipimpin Lettu Marinir Adzami Patriot.

Sementara prajurit USMC Reconnaissance Unit yang dipimpin oleh Captain Nicholas Paparella.

Mereka membuat perencanaan untuk pembebasan sandera di posko yang berada di Pusat Latihan Pertempuran Korps Marinir 7 Lampon, Banyuwangi.

Pada perencanaan itu disepakati bahwa pembebasan sandera melalui darat dan udara menggunakan pesawat Heli Bell-412/HU-4206.

Disimulasikan sempat terjadi baku tembak Marinir kedua negara dengan kelompok teroris.

Dengan kemampuannya sebagai pasukan khusus, prajurit Taifib dan Marinir AS tersebut berhasil melumpuhkan anggota kelompok teroris serta berhasil membebaskan duta besar yang disandera.

Sandera itu kemudian diamankan dengan cara stabo menggunakan Heli Bell-412/HU-4206 milik Skuadron 400 Wing Udara 2 Puspenerbal Surabaya dengan pilot Mayor Laut (P) Hadi dan kopilot Letda Laut (P) Dito.

"Pembebasan tersebut merupakan skenario latihan berganda yang merupakan materi puncak dalam Latihan Bersama Marinir Indonesia dan Marinir Amerika dengan sandi Reconex 21-II yang dimulai sejak 3 Juni 2021," kata Komandan Satgas Latihan Letkol Marinir Supriyono, dalam sisran pers Dispen Korps Marinir.

Latihan full mission profile, kata dia, merupakan gabungan dari materi yang dilatihkan dalam Reconex 21-II.

Yaitu, menembus gelombang, navigasi jarak jauh, renang rintis, konfirmasi pantai pendaratan, perang hutan, perang kota, turun dari helikopter, stabo, menembak, dan bertahan hidup.

Kegiatan tersebut disaksikan oleh Komandan Satgas Latihan Letkol Marinir Supriyono, perwira operasi Lettu Marinir Eko S.S. Putra, tim penilai Mayor Marinir Venny Woaten, dan Lettu Marinir Ahmad Ilyas.(Antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler