jpnn.com, MAKASSAR - Tim gabungan dari Divisi Propam Polri dan Pusat POM TNI bergerak menyelidiki insiden penyerangan Markas Polres Jeneponto, Polda Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu.
Komandan Puspom TNI Laksamana Muda TNI Edwin dan Kadiv Propam Polri Irjen Syahar Diantono menyebut kedatangan tim gabungan ke Jeneponto Sulsel untuk mengusut kasus penyerangan Mako Polres Jeneponto.
BACA JUGA: Polres Jeneponto Diserang OTK, Seorang Polisi Ditembak
"Kedatangan kami ke Sulsel untuk mengusut kasus penyerangan Mako Polres Jeneponto dan ini bentuk sinergitas antara TNI dan Polri," ujar Edwin di Makassar, Minggu (30/4).
Edwin mengatakan hasil peninjauan tim gabungan di lapangan sudah mengumpulkan data dan melihat langsung lokasi penyerangan tersebut.
BACA JUGA: TNI AL Tembakkan Rudal SAM di Perairan Utara Bali, Nih Sasarannya
Namun, dia belum bisa menyimpulkan karena masih harus melakukan penyelidikan dan pendalaman lebih lanjut terkait insiden penyerangan ke Polres Jeneponto itu.
"Apabila dalam proses investigasi yang kami laksanakan ada hal-hal yang melibatkan prajurit, kami akan melakukan proses hukum yang berlaku," ucapnya.
BACA JUGA: 4 Tokoh Ini Dianggap Representasi NU, Berpotensi Jadi Cawapres
Dia juga berpesan kepada semua personel TNI pada umumnya agar dalam bertugas tidak boleh arogan, tetapi tetap harus tegas dan humanis.
"Semua anggota TNI tidak boleh arogan, tetap tegas tetapi humanis," ujarnya.
Sementara itu, Kadiv Propam Polri Irjen Syahar Diantono mengatakan soliditas TNI dan Polri masih tetap terjaga dan itu merupakan perintah langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Soliditas TNI Polri merupakan perintah bapak presiden, sehingga kami turun langsung bersama-sama. Kami sudah dua hari melaksanakan kegiatan di berbagai tempat di antaranya di Polres Jeneponto ini," ujarnya.
Dia juga meminta seluruh pihak agar tidak mudah menyebar informasi yang belum tentu kebenarannya, serta selalu mengecek ulang kebenaran suatu informasi sebelum disebarkan, agar informasi itu tidak menjadi biasa.
Terkait penyerangan ke Mapolres Jeneponto, dia mengeklaim bahwa tim sudah bekerja dan mengantongi data untuk dianalisis.
"Percayakan kepada kami, siapa yang berbuat salah pasti akan diproses hukum. Biarkanlah kami bekerja," kata dia.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam