JAKARTA - Industri obligasi syariah (sukuk) diprediksi masih akan seksiKhususnya sukuk berbasis infrastruktur bakal menyedot pelaku usaha
BACA JUGA: Banjir, Listrik Dipadamkan
Itu sejalan dengan rencana pemerintah habis-habisan menggenjot infrastrukturTidak tanggung-tanggung validasi investment grade itu dikeluarkan langsung oleh badan pemeringkat kaliber internasional fitch rating
BACA JUGA: Tiga Ganjalan Pertumbuhan Ekonomi
”Market akan merespon positif meluncurnya sukuk tahun depanBACA JUGA: Setahun, PLN Hemat Rp19,9 Triliun
Pemerintah harus segera membuat varian-varian baru dengan 'size' investasi yang lebih besar, supaya investor terpikat,” tutur Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Sekuritas di Jakarta, Rabu (28/12)Edwin menilai, penerbitan sukuk berbasis infrastruktur ke depan tidak sekadar berdampak positifLebih dari itu akan menjadi lahan investasi menjanjikanItu mengingat pangsa pasar yang luar biasaModal sosial berupa penduduk muslim terbesar di dunia menjadi nilai tawar yang tidak terbantahkan
”Tentu market ini modal paling krusial dan basis dalam mengeruk keuntungan,” tukas Edwin.
Di samping itu, beberapa indikator makro Indonesia akan mendorong minat investor datang ke dalam negeri untuk investasiRasio utang terhadap PDB (produk domestik bruto) turun, inflasi terjaga, fiskal positif serta defisit masih sangat rendahSelain itu, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah juga cukup rendah
Di sisi lain, sambung Edwin, langkah pemerintah menambah varian Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) merupakan langkah tepatMaklum, selama ini penerbitan sukuk selalu diminati pasarDengan munculnya sukuk berbasis infrastruktur diiringi gencarnya pemerintah menggenjot pembangunan dalam negeri maka akan sangat positif.
Sementara Etty Retno Wulandari, Kepala Biro Standar Akuntansi Bapepam-LK, menjelaskan penerbitan sukuk terbesar saat ini masih didominasi industri keuanganNah, jumlah penerbitan sukuk berbasis infrastruktur sepanjang tahun ini baru ada satu yakni, sukuk yang dikeluarkan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) senilai Rp 125 miliar"Emiten kurang aware dalam penerbitkan sukuk,” tutur Etty
Meski begitu, Bapepam-LK akan terus mensosialisasikan instrumen investasi sukuk ke emiten-emiten yang akan melakukan ekspansi bisnisRegulator pasar modal itu juga tengah menyiapkan instrumen baru yang cocok untuk infrastruktur seperti sukuk istisna (kesepakatan jual beli pembiayaan suatu proyek barang)"Prinsipnya penerbitan sukuk harus ada proyek sebagai aset dasar (underlying asset)," ulasnya(far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PPP: Ekonomi Indonesia 2012 Masih Kuat
Redaktur : Tim Redaksi