Ketiga proyek dengan total 1.600 MW itu diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersamaan dengan ground breaking proyek Resid Fluid Catalytic Cracking (RFCC) PT Pertamina (Persero) Refinery Unit IV di Cilacap.
Direktur Utama PLN Nur Pamudji menyampaikan laporan dari lokasi PLTU 1 Banten–Suralaya kepada Presiden dan rombongan yang berada di Cilacap melalui fasilitas video conference.
Menurut Pamudji, tujuan ketiga pembangkit tersebut dibangun adalah untuk memenuhi kebutuhan listrik khususnya di Jawa-Bali yang meningkat pesat
BACA JUGA: PPP: Ekonomi Indonesia 2012 Masih Kuat
Pengoperasian tiga PLTU tersebut akan secara signifikan menambah pasokan listrik ke sistem interkoneksi Jawa Bali, sehingga meningkatkan kualitas dan keandalan sistem."Saat ini beban puncak rata-rata di sistem kelistrikan Jawa Bali mencapai sekitar 19.700 MW
BACA JUGA: Penggunaan BBM PLN Turun
Ditambahkan, dua PLTU yakni Banten-Suralaya 1x625 Mega Watt (MW) dan PLTU 3 Banten–Lontar unit 1 kapasitas 1x315 MW adalah bagian dari proyek percepatan (fast track program/FTP) 10.000 MW tahap 1
Disamping itu, tambah Pamudi, pembangunan PLTU ini juga merupakan upaya diversifikasi pembangkit non BBM
BACA JUGA: CKRA Lirik Sektor Pertambangan
Biaya pokok penyediaan listrik menjadi lebih murah yang pada akhirnya akan mengurangi subsidi listrik"Dengan menggunakan batubara sebagai bahan bakar, ketiga PLTU akan secara signifikan menghemat biaya bahan bakar sebesar Rp19,9 triliun per tahun, jika dibanding dengan menggunakan bahan bakar minyak," jelasnya.
Ditambahkan Pamudji, pelaksanaan proyek-proyek tersebut secara maksimal menggunakan tenaga lokal setempat"Pada saat ketiga proyek berlangsung telah menyerap tenaga kerja lebih dari 15.000 orang tenaga kerja lokal," pungkasnya(yud/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari Ini, SBY Resmikan Tiga PLTU di Jawa
Redaktur : Tim Redaksi