jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan perasaannya sudah plong, setelah dua hari ini disibukkan dengan urusan ujian sebagai calon Panglima TNI.
Setelah kemarin (6/12) melewati uji kepatutan dan kelayanan, Hadi hari ini, Kamis (7/12), resmi mendapat persetujuan sebagai Panglima TNI pada Rapat Paripurna DPR.
BACA JUGA: Pak Jokowi, Kapan Melantik Marsekal Hadi?
“Perasaan saya plong karena beban yang diberikan kepada saya untuk menjalani fit and proper test sudah selesai,” kata Hadi usai rapat paripurna DPR, Kamis (7/12).
Hadi tidak ingin mengomentari apakah langkah Presiden Joko Widodo mengusulkan namanya yang kemudian disetujui DPR menjadi Panglima TNI bernuansa politis. “Saya sebagai prajurit sapta marga, saya akan ikuti aturan,” tegasnya.
BACA JUGA: Apakah Semua Setuju Hadi Tjahjanto jadi Panglima TNI?
Lebih lanjut, Hadi menyatakan akan menjaga hubungan baik antara TNI dan Polri. Hadi menjelaskan, Undang-undang Nomor 34 tahun 2004 dan UU Nomor 2 tahun 2000 tentang Kepolisian RI bertujuan untuk melakukan sinkronisasi antara TNI dan Polri.
“Kalau sudah sinkron dan tidak ada konflik lagi (antara TNI dan Polri) kita semua akan senang. Jadi, soliditas TNI dan Polri yang dipentingkan,” katanya.
BACA JUGA: Wiranto: Ganti Panglima TNI Tak Harus Kayak Arisan
Hadi pun mempertegas posisi TNI di politik. Menurutnya, TNI akan bersikap netral. TNI akan memperkuat jati diri sebagai tentara rakyat, pejuang dan profesional. “TNI tidak berpolitik praktis. TNI ikuti politik negara,” ungkapnya.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hadi Tjahjanto Segera Pimpin TNI, Ini Pesan Habib Aboe
Redaktur & Reporter : Boy