Marsekal TNI Fadjar: Mereka Kami Siapkan Menghadapi Semua Itu

Jumat, 22 April 2022 – 19:46 WIB
Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo usai memimpin upacara Wing Day Sekolah Penerbang dan Sekolah Navigator di Lapangan Jupiter, Landasan Udara Adisutjipto, Yogyakarta, Jumat (22/4/2022). (ANTARA/Hery Sidik)

jpnn.com, YOGYAKARTA - Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo berharap Wing Day, atau upacara kelulusan Sekolah Penerbang dan Sekolah Navigator melahirkan generasi penerus TNI AU yang bertanggung jawab atas pertahanan udara Republik Indonesia.

Dia berharap para lulusan Sekolah Penerbang TNI AU dan Sekolah Navigator TNI AU itu dapat menjalankan tugas dengan baik dan profesional.

BACA JUGA: Dirgahayu TNI AU, Catatan soal Alutsista Masa Kejayaan AURI Tempo Dulu

"Upacara (Wing Day) ini sangat bermakna bagi TNI AU karena di sini lahirlah elang-elang baru yang merupakan generasi penerus dari kami-kami ini," kata Marsekal TNI Fadjar Prasetyo seusai memimpin upacara Wing Day Sekolah Penerbang TNI AU dan Sekolah Navigator di Lapangan Jupiter, Landasan Udara Adisutjipto Yogyakarta, Jumat (22/4). 

Dia menambahkan sebelum lulus dari Sekolah Penerbang TNI AU, para siswa prajurit telah dididik dan dilatih menjadi penerbang dan navigator yang profesional. Oleh karena itu, tegas dia, para siswa prajurit siap memasuki berbagai satuan operasional TNI.

BACA JUGA: Pimpin Upacara HUT TNI AU, Marsekal Fadjar Ingatkan Pesan Jokowi

"Ke depan, dengan adanya perencanaan pengadaan pesawat atau alutsista (alat utama sistem senjata) baru, mereka akan kami siapkan untuk menghadapi semua itu," kata Marsekal Fadjar.

Dia menyebut dari 43 wisudawan Sekolah Penerbang dan Sekolah Navigator, 10 orang di antaranya merupakan penerbang tempur. 

BACA JUGA: Marsekal Fadjar Prasetyo: TNI AU Makin Modern dan Dicintai Rakyat

Sementara, 17 orang lagi merupakan penerbang angkut dan 11 lainnya ialah penerbang rotary.

Dalam mendidik generasi muda menjadi penerbang, katanya, TNI AU tidak memandang latar belakang keluarga, melainkan melihat persyaratan yang telah terpenuhi untuk menjadi bagian dari pengawal dirgantara Indonesia itu.

"Kami, TNI AU atau TNI pada umumnya, tidak melihat latar belakang keluarga. Kami melihat mereka memenuhi syarat untuk menjadi penerbang melalui taruna atau PSDP (Prajurit Sukarela Dinas Pendek) dan mereka memenuhi syarat untuk menjadi seorang penerbang. Itu saja yang kami lihat," ujarnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler