Marthinus Hukom: Kalian Jangan Main-Main dengan Penegak Hukum di Indonesia

Pesan Tegas untuk Para Bandar Narkoba

Rabu, 17 Juli 2024 – 14:45 WIB
Kepala BNN Marthinus Hukom (kedua dari kiri) memberikan keterangan pers terkait rilis pengungkapan penyeludupan 106 kg sabu di Pelabuhan Tanjung Uncang, Batam, Rabu (17/7/2024). ANTARA/Laily Rahmawaty.

jpnn.com - BATAM - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Marthinus Hukom memberikan peringatan keras kepada bandar narkoba.

Jenderal bintang tiga itu mengingatkan para bandar tidak main-main dengan aparat penegak hukum di Indonesia yang selalu berkolaborasi hadir melindungi masyarakat dari bahaya narkoba.

BACA JUGA: Sidang Pasutri Oknum Polisi-Jaksa Terlibat Suap Perkara Narkoba di Pekanbaru, Ini Tuntutan JPU

"Pengungkapan 106 kg sabu-sabu bukan hal yang sepele, mungkin jumlah kecil, tetapi hari ini kami sedang memberikan pesan kepada para sindikat. Kalian jangan main-main dengan penegak hukum di Indonesia," kata Marthinus dalam rilis pengungkapan kasus penyelundupan 106 kg sabu-sabu di Pelabuhan Tanjung Uncang, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (17/7).

BNN bersama Direktorat Jenderal Bea Cukai, Polda Kepri, dan Lantamal RI menggagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu-sabu yang dikemas dalam kemasan teh China, yang dibawa menggunakan kapal LCT Legend Aquarius berbendera Singapura.

BACA JUGA: Gelar Audiensi dengan BNN, PTPN III Berkomitmen Cegah Penyalahgunaan Narkoba

Terdapat 10 kru di dalam kapal tersebut yang dinakhodai oleh warga negara Indonesia. Akan tetapi, ada tiga warga negara asing memiliki paspor India yang berada di dalam kapal itu, diduga sebagai sindikat yang menyeludupkan sabu-sabu tersebut.

Menurut Marthinus, angka 106 kg sabu-sabu yang digagalkan penyeludupannya itu, walau dinilai kecil, tetapi sebagai simbol kehadiran negara untuk melindungi masyarakat Indonesia dari peredaran gelap narkoba, baik besar ataupun kecil jumlahnya.

BACA JUGA: Chaowalit Buronan Bandar Narkoba Asal Thailand Ditangkap di Bali

"Kami serius, kami secara bersama-sama menghadirkan negara di tengah-tengah masyarakat," kata mantan Komandan Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, itu.

Marthinus menyebut cara tiga tersangka menyelundupkan narkoba dengan merancang wadah berupa tangki berbahan besi yang dimasukkan ke dalam tangki minyak kapal untuk mengelabui petugas.

Menurut dia, aksi ini menjadi modus baru yang dilakukan bandar narkoba.

Yang mana di dalam tangki bahan bakar ada tangki lain yang menyimpan narkoba.

Namun, hal itu ketahuan berkat peran anjing pelacak marine dog.

Anjing berukuran kecil yang bertugas khusus di kapal milik K-9 Bea Cukai.

"Sekali lagi saya sampaikan, tolong sampaikan kepada seluru sindikat siapa pun mereka, di mana pun mereka kami tidak main-main," kata Marthinus.

Dia menekankan kolaborasi yang dilakukan aparat penegak hukum di Indonesia menjadi kekuatan bersama memerangi narkoba.

"Kami bersama-sama bukan suatu hal yang sepele, tetapi lihatnya kami berkolaborasi untuk menghadapi mereka (bandar) semua," kata Marthinus. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler