Ma'ruf Amin Tak Ingin Ekonomi Indonesia Terpuruk Terlalu Dalam

Senin, 22 Juni 2020 – 13:49 WIB
Wapres Ma'ruf Amin. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami keterlambatan lantaran diberlakukannya pembatasan pergerakan masyarakat untuk menekan penularan coronavirus disease 2019 (COVID-19).

Maruf mengungkapkan hal itu ketika menyampaikan sambutan secara daring pada acara 'Penganugerahan Pemenang Lomba Inovasi Daerah Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman COVID-19' di Ruang Rapat Sasana Bhakti Praja, Kantor Kemendagri, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (22/6).

BACA JUGA: Wapres Maruf Amin Minta Semua Siap Menghadapi Ini

Menurut Maruf, angka pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya tercatat 2,9 persen. Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi kuartal pertama tahun 2019 sebesar 5,07 persen.

"Kebijakan pembatasan pergerakan masyarakat yang diambil, berdampak terhadap kegiatan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi kita pada kuartal pertama hanya tumbuh 2,97 persen," kata Maruf dalam sambutannya.

BACA JUGA: Inilah Pemenang Lomba Inovasi Daerah yang Digelar Kemendagri, Wow, Hadiahnya!

Saat ini, kata dia, pemerintah tengah memikirkan cara menekan penularan COVID-19 dan menaikkan perekonomian.

Kedua hal itu perlu berjalan beriringan agar kondisi Indonesia tidak terpuruk.

BACA JUGA: Kemendagri Gelar Lomba Inovasi Daerah Agar Masyarakat Siap Songsong New Normal

"Selain upaya keras dalam mengendalikan penyebaran Covid-19, pada saat yang sama kita juga harus mampu menangani dampak ekonomi agar tidak terpuruk terlalu dalam dan bahkan dapat bangkit kembali," ucap dia.

Satu di antaranya, pemerintah tengah mengkaji penerapan kenormalan baru atau new normal.

Kebijakan itu diyakini bisa menekan angka penularan COVID-19 dan meningkatkan perekonomian.

"Saat ini pemerintah dengan sangat serius mengkaji penerapan tatanan baru (New Normal). Upaya ini adalah untuk mempersiapkan masyarakat menuju tatanan baru yang aman COVID-19 dan tetap produktif. Hal ini juga dilakukan untuk mendorong pergerakan ekonomi,” sambung dia.

Dalam acara penganugerahan lomba inovasi daerah itu, turut hadir Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo.

Dalam lomba itu, Jawa Tengah tercatat memenangi dua kategori pada klaster provinsi. Sementara itu, Kota Bogor meraih tiga kategori lomba pada klaster kota. (mg10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler