Maruf Cahyono: Pancasila Bisa Hidup di Mana Saja

Kamis, 18 Februari 2016 – 05:18 WIB
Ma"ruf Cahyono. Foto: dok/JPG

jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Jenderal MPR RI Ma'ruf Cahyono menerima delegasi kerjasama Universitas Gajah Mada dan Universitas Nagoya Jepang. Pertemuan berlangsung di ruang Samithi 3, Gedung Nusantara 5 kompleks MPR DPR dan DPD, Rabu (17/2). 

Kerjasama di antara Fakultas Hukum kedua universitas tersebut sudah berlangsung selama tiga tahun. Tahun ini adalah tahun ke empat kerjasana kedua perguruan tinggi tersebut. Selain ke MPR mereka juga akan mengunjungi lembaga negara lainnya, sebelum akhirnya ke Yogyakarta untuk mengikuti perkuliahan di sana.

BACA JUGA: Tenang, Ada Anak Buah Megawati Janji Ikut Protes Kalau KPK Dilemahkan

Ma'ruf memberi apresiasi dan berterimakasih atas kedatangan dua delegasi. Dia mempersilakan anggota delegasi untuk berkeliling dan melihat dari dekat kondisi gedung MPR, serta tentunya mengambil gambar untuk dijadikan kenang-kenangan, dalam momen kunjungan tersebut. 

Selain itu Ma'ruf berharap foto-foto yang diambil bisa dishare di media sosial, untuk membantu memperkenalkan Indonesia di dunia internasional, khususnya masyarakat Jepang.

BACA JUGA: Blusukan di Lampung Selatan, Zulkifli Hasan Kunjungi Warga Miskin

Kepada anggota delegasi, Ma'ruf menarangkan lagi bahwa Indonesia memiliki konstitusi yang mengatur segala bentuk  hubungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Konstitusi itu bernama Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Di dalam UUD NRI Tahun 1945, terdapat ideologi dan dasar negara Pancasila. Artinya UUD 1945 yang mengatur hubungan antara negara dengan rakyat, atau rakyat dengan rakyat, itu dijiwai ideologi Pancasila.

Pancasila yang dijadikan dasar dan ideologi bangsa Indonesia diambil dari nilai-nilai sosial yang sudah sejak lama hidup dalam masyarakat. Bahkan nilai-nilai itu sudah ada sejak jauh sebelum NKRI lahir. Oleh para pendiri bangsa, nilai-nilai itu diperas menjadi lima sila. Sila pertama soal ketuhanan, sila kedua tentang kemanusiaan, sila ketiga persatuan, demokrasi dan yang terakhir adalah keadilan sosial.

BACA JUGA: Industrialisasi Jalan, Kearifan Lokal Desa Harus Tetap Bertahan

"Kami sangat bangga dengan ideologi Pancasila. Meski ideologi tersebut milik bangsa Indonesia namun Pancasila merupakan ideologi terbuka yang bisa merespon perkembangan dunia," kata Ma'ruf.

Dia berharap delegasi dari Nagoya bisa memperkenalkan Indonesia dari sisi yang sangat penting, yaitu ideologi bangsa Indonesia. Karena Pancasila bersifat terbuka dan bisa menyesuaikan dengan kehidupan dinegara manapun. (*)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Rencana Akom Sebelum Maju Jadi Calon Ketum Golkar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler