Marwan Bilang Begini soal Kontroversi Impor Emas Antam

Selasa, 22 Juni 2021 – 17:27 WIB
Direktur Eksekutif Indonesia Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara. Foto: Ricardo/JPNN.com.

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Resources Studies (IRES) Marwan Batubara angkat bicara terkait kontroversi impor emas senilai Rp 47,1 triliun.

Marwan menyatakan sangat percaya dengan penjelasan PT Aneka Tambang Persero Tbk (Antam).

BACA JUGA: Ahli Metalurgi dari ITB Menyoroti Polemik Impor Emas, Dia Bilang Begini

Antam sebelumnya memaparkan impor emas yang dilakukan sesuai dengan kategori HS 7108.12.10 berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia 6/PMK.010/2017 tentang 'Penetapan Sistem Klasifikasi Barang Dan Pembebanan Tarif Bea Masuk Atas Barang Impor'.

Kontroversi impor emas sendiri mengemuka pada saat Rapat Kerja Komisi III dengan Kejaksaan Agung, di Jakarta, Selasa (14/6) lalu.

BACA JUGA: Komisi III DPR Minta Kejagung Usut Tuntas Skandal Impor Emas Triliunan Rupiah

Anggota DPR Arteria Dahlan menyebut ada indikasi manipulasi impor produk emas yang seharusnya dikenakan pajak hingga 5 persen tetapi ditiadakan alias nol persen.

"Tak perlu dikhawatirkan soal integritas dan kinerja BUMN seperti Antam, mereka sudah pasti tahu soal benar dan salahnya, ini hanya soal kesalahpahaman semata, tinggal diluruskan dengan duduk bersama,” ujar Marwan dalam keterangannya, Selasa (22/6).

BACA JUGA: ANTAM Tebar Dividen 35 Persen

Menurut Marwan, BUMN ketika membuat laporan biasanya mengikuti aturan main yang benar.

"Saya tidak yakin BUMN buat laporan yang bagus-bagus saat berhadapan dengan kreditur lalu dibuat rugi saat berhadapan dengan pajak biar pajaknya berkurang, saya tidak yakin itu. Mereka akan mengikuti aturan main yang benar," ucapnya.

Marwan lebih lanjut mengatakan impor emas sudah lazim terjadi dengan skala yang ditentukan oleh pemerintah.

Meski demikian, dia menilai penting dilakukan audit internal, untuk memberi kepastian terkait hal yang dipermasalahkan.

"Makanya saya bilang supaya diaudit, itu benar enggak sih yang diimpor bongkahan atau setengah jadi, sengaja diubah supaya tidak bayar pajak, misalkan, kan lebih soft daripada dibuat gaduh,” pungkas Marwan.(gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler