Marzuki dan Demokrat Merasa Dipojokkan

Rabu, 30 Maret 2011 – 23:43 WIB

JAKARTA - Ketua DPR RI Marzuki Alie merasa gerah dengan banyaknya sorotan tentang proyek gedung baru DPRMarzuki pun merasa disudutkan sendirian

BACA JUGA: Golkar Minta Syarat Capres Dinaikkan 25 Persen

Namun lebih dari itu, Marzuki mensinyalir ada upaya mendiskreditkan Partai Demokrat dengan memanfaatkan proyek gedung baru DPR yang sudah mendapat persetujuan semua fraksi di DPR itu.

“Opini berbagai fraksi dan pihak lain hanya mencitrakan Ketua DPR dan kader Demokrat tidak berpihak pada rakyat," ujar Marzuki kepada wartawan di pressroom DPR RI, Rabu (30/3).

Pengkritik dari kalangan DPR, sebut Marzuki, sebenarnya sudah tahu bahwa dirinya tidak akan mungkin membatalkan proyek senilai Rp 1,2 triliun itu
Sebab, proyek itu sudah dibahas melalui Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR yang dibawa ke Badan Musyawarah (Bamus) DPR dan mendapat persetujuan di paripurna.

Kalaupun mau dibatalkan, lanjutnya, maka harus dibahas lagi melalui mekanisme perwakilan fraksi-fraksi di BURT dan dimatangkan di Bamus, baru diparipurnakan pembatalannya

BACA JUGA: Calon PDIP Dituding Curang di Pemilukada Wakatobi

"Kalau OK (pembatalannya disetujui) kita laksanakan
Ketua DPR tidak ada kepentingan apapun apalagi dikait-kaitkan dengan komisi

BACA JUGA: Dualisme DPW Gorontalo, DPP PPP Minta Klarifikasi

Ini menyakitkan,” tandas Marzuki.

Mantan Sekjen Partai Demokrat itu mencontohkan sikap FPDIP DPR yang setuju dengan proyek gedung baru asalkan dibuat secara sederhanaMenurut Marzuki, permintaan FPDIP itu tidak konkrit.

"Sederhana indikatornya apa? Itu tidak pernah disampaikan kepada tim pembangunan gedungJadi harus konkritApa mau bangun yang sekelas RSS (Rumah Sangat Sederhana)Kalau ya mari kita bangun kelas RSS,” imbuhnya.

Demikian pula dengan usulan Fraksi PAN yang meminta agar proyek gedung baru itu melibatkan seluruh rakyat Indonesia"Mekanismenya bagaimana" Ini kalimat yang tidak realistisKalau ada mekanismenya saya minta, apa kita pemilu dulu untuk
gedung baru DPR,” ujarnya dengan nada kesal.

Ditegaskan pula, perencanaan pembangunan kawasan parlemen telah masuk rencana strategis (renstra) 2010-2014 yang disetujui paripurna DPR“Jadi ini bukan keinginan dan keputusan Marzuki Alie, tapi keputusan kelembagaan,” jelasnya.

Terpisah, Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR, Saan Mustopa, meminta fraksi-fraksi dan politisi di Senayan untuk bersikap konsistenMenurutnya, seluruh fraksi sudah setuju dengan proyek gedung baru DPR itu.

"Semua fraksi tidak ada yang menolakKalau memang mau diulang, lakukan proses dan mekanismenya lagi secara terbukaMasyarakat dan media diundang, sehingga publik tahuJadi tidak ada lagi fraksi yang di depan publik menolak namun di belakang setuju," ucapnya.

Meski demikian Saan mengingatkan agar anggaran pembangunan gedung baru bisa dihemat lagi dengan menghilangkan pembangunan fasilitas yang tidak ada kaitannya dengan tugas-tugas dewanSelanjutnya, anggaran bisa dialihkan untuk membangun sarana yang memang benar-benar dibutuhkan untuk menunjang kerja dewan.

Saan mencontohkan perlunya perpustakaan yang representatif bagi anggota DPR"Perpustakaan yang lengkap justru lebih kita butuhkan ketimbang fasilitas lain yang sama sekali tidak menunjang kinerja dewan," pungkasnya.(fas/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua DPR Tantang Penentang Gedung Baru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler