jpnn.com - JAKARTA - Mantan Ketua DPR, Marzuki Alie menyesalkan langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tidak membuat terobosan baru dalam persoalan bahan bakar minyak (BBM). Padahal, Jokowi sebenarnya Jokowi punya banyak rencana yang bisa dijalankan untuk membentuk pemerintahan yang kuat dan pro-rakyat.
Hal itu disampaikan Marzuki guna menanggapi keputusan Presiden Jokowi menaikkan harga BBM bersubsidi. Menurut Marzuki, mestinya Jokowi memangkas rantai permainan di bisnis minyak yang merugikan negara.
BACA JUGA: JK Jamin Pengalihan Subsidi BBM Dirasakan Masyarakat
"Masih banyak langkah yang sebenarnya bisa dilakukan Jokowi sebelum harga BBM dinaikkan antara lain membubarkan Petral (Pertamina Energy Trading Ltd) anak perusahaan PT Pertamina yang bekerja sebagai calo minyak. Saat jadi Ketua DPR, saya juga menyuarakan bubarkan Petral," kata Marzuki kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (18/11).
Menurutnya, Petral saat ini berkantor di Singapura. Semua pajak pun masuk ke pemerintahan Singapura.
BACA JUGA: BIN Bantu Kemendagri Ungkap Pemalsuan e-KTP di Luar Negeri
"Untuk apa anak perusahaan Pertamina berkantor di Singapura? Untuk apa pula Pertamina memiliki anak perusahaan yang tidak jelas pengelolaannya seperti Petral?” ujar Marzuki.
Mantan Sekjen Partai Demokrat itu menegaskan, Indonesia sebagai negara besar harusnya malu dengan negara sekecil Singapura yang bisa mendikte harga jual BBM di Indonesia melalui Pertal. Artinya, Singapura bisa mematikan Indonesia karena memegang jalur bisnis BBM.
BACA JUGA: Disiram Air Comberan, Baliho Jokowi-JK Diseret Mahasiswa
“Jika Singapura bertikai dengan Indonesia, cukup matikan keran BBM, Indonesia lumpuh. Mau pakai energi apa kita, sebab BBM hampir semua dari Singapura. Kita tidak berdaulat karena kebutuhan energi kita sangat bergantung pada Singapura. Ini yang paling berbahaya dari kondisi saat ini,” tegasnya.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demo di Sejumlah Daerah, Masih Siaga 1
Redaktur : Tim Redaksi