Marzuki Janji Publikasikan Data Absensi DPR

Rabu, 14 Desember 2011 – 19:52 WIB

JAKARTA – Ketua DPR, Marzuki Alie menjanjikan, jika nantinya absensi kehadiran anggota DPR sudah menggunakan finger print, data absensi akan disampaikan ke publik.  Pasalnya, sudah ada ketetapan pimpinan DPR dan juga Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) bahwa data-data seperti itu adalah milik publik dan harus bisa diakses oleh masyarakat

Untuk saat ini, kata Marzuki, data-data absensi tidak bisa dipublikasikan karena ketidakjelasan kebenaran data itu

BACA JUGA: Ical Diprediksi Sulit Menangi Pilpres

Dicontohkan ketika Fraksi Partai Demokrat misalnya meminta data mengenai absensi itu, tapi Marzuki sendiri bingung harus memberi data yang mana


“BK (Badan Kehormatan) pun berapa kali meminta itu tapi data yang mana yang harus diberikan karena data itu banyak yang bodong,” kata Marzuki, Rabu (14/12) di Jakarta

BACA JUGA: Tanpa Konvensi Bukti Golkar Ketakutan



Maka dari itu Marzuki menegaskan, agar tidak bodong Pimpinan DPR sepakat untuk menggunakan finger print
“Kami juga akan membuka akses terhadap data ini,  karena ini merupakan dokumen yang diatur oleh KIP dan sudah ditetapkan sebagai bagian dari data-data yang boleh diakses,” kata politisi Partai Demokrat, itu

BACA JUGA: Pendaftaran Anggota KPU-Bawaslu 23 Desember



Ia mengatakan, penggunaan finger print harus dilakukan karena merupakan tata tertib DPR yang diatur pada pasal 243Tatib DPR itu mewajibkan harus menggunakan absent elektronik“Jadi ini harus diterapkan,” tegasnya

Direktur Monitoring, Advokasi, dan Jaringan Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia (PSHK) Ronald Rofiandri mengatakan upaya untuk menerapkan absensi elektronik pada anggota DPR tidak akan ada gunanya jika data abesensi itu tidak bisa diakses masyarakat dan justru disembunyikan

Menurut Ronald, data saat ini yang banyak bodongnya, dimana banyak anggota DPR hanya datang untuk absen namun tidak hadir dalam rapat sulit didapatkanRonald berharap kepada Kesekjenan DPR  jika hal ini diterapkan, tidak lagi memersulit masyarakat mendapatkan data tersebut.

“Kelebihan alat finger print itu adalah kemampuannya mereka dengan benar dan bisa diverifikasi, tapi kalau terus ditutupi data abesensinya seperti saat ini maka tidak ada gunanya juga abesen sidik jari tersebut,” kata Ronald di Jakarta, Rabu (14/12)(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rakernas PDIP Minta Pemerintah Serius urus Korban Lapindo


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler