Selain desakan para kader di seluruh Indonesia, kata Marzuki pula, keikutsertaan dirinya dalam pemilihan Ketua Umum PD juga didorong oleh keinginan untuk mengimplementasikan pesan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terhadap para kadernya
BACA JUGA: Marzuki Alie Dinilai Penuhi Kriteria Ketum
Di mana Ketua Dewan Pembina itu menginginkan agar Demokrat mampu menjadi partai yang modern, dengan ciri-ciri dinamis dan responsif, serta meninggalkan kekuatan yang mengandalkan figurMantan Sekjen DPP PD itu pun bertekad untuk membesarkan Demokrat, dengan cara memperkuat sistem dan memperkecil peran figur-figur dalam prosesnya nanti
BACA JUGA: Max: Marzuki Alie Ujung Tombak Penyelamat Partai
"Kalau itu benar-benar terjadi, maka target kemenangan 30 persen tentu bisa direalisasi," ujar Marzuki.Marzuki juga mengaku melihat latar belakang dari sejumlah ketua umum partai, seperti Hatta Radjasa (PAN) yang kini Menko Perekonomian, Megawati Soekarnoputri (PDIP) yang mantan Presiden RI, Suryadharma Ali (PPP) yang Menteri Agama, serta nama-nama lainnya
Sementara, dia juga mengungkapkan rasa penyesalannya terhadap empat DPD I yang tidak berkenan hadir dalam diskusi politik bertema Partai Demokrat Masa Depan itu
BACA JUGA: Marzuki Alie Tunggu Aspirasi Kader
"Padahal di saat kandidat lain minta bertemu dengan para kader, saya perintahkan semua pendukung saya untuk memenuhi undanganTapi giliran saya yang ingin bertatap muka, kenapa dilarang-dilarang? Ini sangat tidak santun," kata Marzuki, sembari menyebut keempat DPD dimaksud yakni masing-masing Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Bali.Dalam hal ini, Marzuki mengaku memang menerima pesan singkat dari pengurus empat DPD tersebut, di mana terungkap bahwa ketidakhadiran mereka ke acara diskusi ini adalah karena mereka dilarang oleh para kandidat ketua umum lainnya"'Kami dikarantina, jadi tidak bisa memenuhi undangan Pak Marzuki'," ungkap Marzuki, mengutip SMS dimaksud.
Selanjutnya, ia pun membacakan balasan pesan singkat yang ia kirimkan kepada keempat DPD tersebut, antara lain yakni bahwa yang biasa dikarantina itu (adalah) 'kaki empat'"Pelaku karantina, saya tidak tahu itu namanya," jelas Marzuki pula(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dinilai Berkhianat, PKS Digugat Rp100 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi