jpnn.com - JAKARTA - Ketua DPR RI, Marzuki Alie menilai rekrutmen pimpinan lembaga negara melalui DPR tidak tepat. Pasalnya, DPR adalah lembaga politik yang pertimbangan bernuansa politik. Kalau ini diteruskan, Marzuki khawatir hasil seleksi rekrutmen pimpinan lembaga-lembaga negara atas kepentingan politik.
"Sikap saya dari dulu sudah jelas, tidak setuju pimpinan lembaga-lembaga negara seperti Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) rekrutmennya dilakukan oleh DPR, kata Marzuki Alie, di press room DPR, Senayan Jakarta, Kamis (4/9).
BACA JUGA: BKN Sarankan Panselnas CPNS Siapkan Layanan Pengaduan Pelamar
DPR saran Marzuki, mestinya dilepaskan dari urusan tersebut. "Kalau DPR harus ikut, pemerintah dan DPR bentuk pansel saja dari berbagai unsur agar independensi pimpinan lembaga terjaga," ujar politisi Partai Demokrat itu.
Tapi karena keterlibatan DPR sebagai penguji diatur oleh undang-undang, Marzuki mengingatkan laksanakan perintah UU secara baik sampai ada perubahan dari UU tersebut.
BACA JUGA: PDIP Prihatin Banyak Kader PD Dijerat KPK
Yang diperlukan, lanjut Marzuki, adalah kualifikasi orang yang duduk sebagai pimpinan di lembaga-lembaga negara.
"Terkait kualifikasi terutama pertimbangan latar belakang pendidikan calon. Jangan sampai calon dengan latar belakang pendidikan hukum lalu duduk di BPK. Padahal BPK itu domainnya mengaudit. Jadi latar belakang pendidikan jadi penting," tegas Marzuki Alie.
BACA JUGA: SBY Kumpulkan Para Menteri Demokrat di Cikeas
Kedua lanjut Marzuki, soal track record calon. "Bagaimana pertimbangannya jika calon tidak pernah bekerja di auditor. Pasti bingung, harus mulai dari mana?" ujar dia.
Dikatakan Marzuki, di BPK itu banyak musuhnya dan banyak orang yang akan minta tolong. "Begitu tidak ditolong, langsung jadi musuh. Kalau ditolong dalam konteks audit, itu melanggar UU," jelasnya.
Menurutnya, hasil audit BPK sangat rawan digunakan sebagai alat politik, sebab pimpinannya berasal dari kader parpol. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Kumpulkan Menteri dari Demokrat di Cikeas
Redaktur : Tim Redaksi