jpnn.com - JAKARTA – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni menyampaikan pidato politik di JCC, Senayan, Jakarta, Sabtu (17/12). Pidato politik pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI dari Koalisi Cikeas itu untuk menyasar segmen pemilih muda.
Agus dalam pidatonya menyampaikan konsep Jakarta Pintar versinya. Menurut dia, konsep Jakarta Pintar berarti mampu mengelola sumber daya yang terbatas dan menangani berbagai persoalan kota.
BACA JUGA: Ayo Banten Ajak Publik Kenali Kandidat Gubernur
“Serta mampu memajukan kota dan warganya secara keseluruhan dengan dukungan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya,” kata Agus.
Untuk mendukung konsep Jakarta Pintar, Agus akan mewujudkan enam elemen penting. Yakni pemerintahan yang pintar, pengelolaan sumber daya yang cerdas, pengelolaan infrastruktur dan bangunan cerdas, pengelolaan mobilitas yang cerdas, smart citizens, dan layanan kesehatan yang cerdas.
BACA JUGA: Djarot: Kalau Terbukti, Amankan, Jangan Dipukuli
Terkait dengan anak muda, Agus menyatakan bahwa mereka membutuhkan peningkatan di bidang teknologi. Peningkatan itu berupa akses internet dengan kecepatan tinggi, stabil, dan gratis di fasilitas milik pemerintah.
“Ini akan membantu teman-teman generasi muda dalam soal pendidikan, pengembangan kapasitas diri, dan mengembangkan bisnis,” tuturnya.
BACA JUGA: Sandiaga Janji Jual Saham DKI di Perusahaan Bir
Putra sulung Presiden RI Keenam Susilo Bambang Yudhoyono itu uga membicarakan soal transportasi publik. Dia akan menyediakan transportasi publik yang bisa mengurangi waktu perjalanan secara signifikan. Dengan begitu, warga DKI bisa menjadi lebih produktif.
“Saat ini, sebagian besar perjalanan di dalam kota Jakarta ditempuh dengan kecepatan rata-rata10-20 kilometer per jam pada jam puncak dengan waktu tempuh rata-rata lebih dari 1,5 jam,” ucap Agus.
Terkait masalah kerawanan, Agus menegaskan, perlu ada sistem peringatan dini yang bisa mendeteksi secara cepat penanganan bencana dan situasi gangguan sosial. Hal ini mencakup deteksi dini untuk banjir, kebakaran, tawuran atau kerusuhan, pencemaran lingkungan, dan kriminalitas.
“Sistem deteksi yang bisa memberikan informasi secara real time, cepat ke pemerintah dan seluruh elemen masyarakat,” ujar Agus.
Sedangkan untuk Persija, Agus menginginkan tim sepak bola berjuluk Macan Kemayoran itu memiliki stadion sendiri. Sedangkan untuk seniman, bekas mayor TNI itu ingin Jakarta memiliki gedung pertunjukan kelas internasional.
Dia juga berencana membuat pusat kegiatan bernama Kedai Jakarta yang dibangun di setiap kecamatan. Kedai Jakarta berfungsi sebagai ruang publik dengan fasilitas seperti olahraga, kantin, tollet, parkir, dan aula. Kedai Jakarta bisa menjadi tempat bagi warga untuk berkumpul dan bersosialisasi.
“Akan ada ruang berkumpul, seluruh warga terlibat mulai sayembara desain dan pembangunan. Soal dana nanti akan dibicarakan bersama DPRD,” ungkap Agus.(gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Djarot Percaya Warga Jakarta Cerdas Pilih Pemimpin
Redaktur : Tim Redaksi