Mas Bechi Jombang Bertekad Melawan Fitnah, Konon Sampai Tingkat Berjihad

Minggu, 10 Juli 2022 – 10:13 WIB
Tersangka kasus pencabulan terhadap perempuan santri, MSAT, saat berada di Rumah Tahanan Surabaya, di Medaeng, Sidoarjo, Jawa Timur. ANTARA/Marul

jpnn.com, JAKARTA - Mochamad Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi (42) selaku tersangka kasus pencabulan santriwati di Ponpes Shiddiqiyyah Ploso, Jombang, Jawa Timur (Jatim) merasa difitnah.

Konon begitu penjelasan dalam tulisan berjudul Mas Bechi yang ditulis Dahlan Iskan pada kolom Disway, Minggu (10/7).

BACA JUGA: Konon Mas Bechi Penyuka Mobil Mewah, Suka Musik tetapi Dianggap Sufi

Penjelasan itu diperoleh Dahlan melalui unggahan akun @ashdaqwijaya di instagram.

Dahlan juga mengikuti peristiwa pengepungan Ponpes Shiddiqiyyah oleh polisi pada Kamis (7/7) lalu melalui tayangan live pada akun tersebut.

BACA JUGA: Pusat Perlu Tahu, Daerah Ini Tak Siap Jika Honorer Dihapus 2023

"Saat terjadi penggerebekan itu saya hanya bisa mengikuti lewat Instagram pondok Mas Bechi. @ashdaqwijaya. Live," demikian dikutip dari tulisan Dahlan Iskan.

Eks menteri BUMN itu menyebut apa saja dilaporkan secara langsung melalui akun IG tersebut. Termasuk foto santri yang terluka. Berdarah.

BACA JUGA: Dahlan Iskan Kaget Ponpes Shiddiqiyyah Dikepung Polisi, Mas Bechi Jombang Menyerah

"Intinya: polisi dianggap berlebihan. Intinya lagi: semua tuduhan itu fitnah. Itu versi pengelola IG yang membela habis-habisan pondoknya, kiainya, dan kiai mudanya," lanjut Dahlan.

Menurut dia, akun IG itu juga memuat klarifikasi Mas Bechi Jombang yang diduga ditulis oleh orang dalam ponpes bernama Muhammad Fadhli.

Menurut tulisan Fadhli pada unggahan di IG tersebut, laporan pertama terhadap Mas Bechi dilakukan di tahun 2019. Itu laporan untuk kejadian tahun 2017.

Laporan itu menurut Fadhli sudah ditangani polisi. Sudah dinyatakan tidak terbukti. Kejaksaan pun disebut sudah mengeluarkan SP3.

"Di situ Mas Bechi bertekad melawan fitnah itu habis-habisan. Sampai tingkat berjihad," lanjut Dahlan.

Dahlan menduga, tekad itu pula yang membuat Bechi tidak mau lagi mendatangi panggilan polisi yang baru sampai dinyatakan buron hingga menyerahkan diri.

BACA JUGA: Hukuman Kebiri Bisa Terjadi terhadap Mas Bechi Jombang Pencabul Santriwati

"Dia pun bersembunyi ketika digerebek. Sebelum akhirnya menyerahkan diri. Atau ditangkap," demikian menurut Dahlan.

Mas Bechi Penyuka Mobil Mewah dan Dianggap Sufi

Sebelumnya, Dahlan dalam tulisan itu menggambarkan sosok Mas Bechi sebagai penyuka mobil mewah.

BACA JUGA: Di Sinilah Bechi Jombang Mencabuli Santriwati Tengah Malam, Ada Surat

Dahlan bahkan sudah lama ingin mampir ke Ponpes Shiddiqiyyah Ploso, Jombang untuk bertemu Mas Bechi, tetapi belum pernah terwujud.

"Ada yang membuat keinginan mampir itu muncul: kiai muda di situ suka mobil. Mas Bechi," ungkap Dahlan.

Eks dirut PLN itu juga menggambarkan Bechi sebagai sosok ganteng, mampu merawat kulit, dan rambut dengan sempurna.

"Meski kesukaannya mobil, termasuk mobil mewah, tetapi tetap dianggap sufi –karena putra seorang Mursyid. Ia adalah Mursyid in waiting," demikian Dahlan menggambarkan mas Bechi.

Mas Bechi juga disebut akrab dengan musik. Dia bisa main organ, bahkan menciptakan lagu sufi dan memainkannya di organnya. Lagu ciptaan Bechi disebut ''musik oxytron''.

Konon, lagu itu lahir dari proses metafakta. Intinya; ketika musik instrumentalia itu dimainkan, katanya, bisa menenangkan jiwa.

"Berarti Mas Bechi ini dianggap sufi juga. Lewat jalan yang berbeda dengan penderitaan ayahnya berjalan kaki ke mana-mana," kata Dahlan.

Diketahui, Bechi Jombang tersangka kasus pencabulan santriwati saat ini telah mendekam di Rutan Medaeng, Sidoarjo.

Dia ditahan di sana setelah menyerahkan diri sesuai 15 jam dicari polisi di kompleks Ponpes Shiddiqiyyah Ploso, Jombang, Kamis (7/7). (disway/fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler