Mas Ibas Minta Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Jangan Molor

Minggu, 17 November 2019 – 05:12 WIB
Foto udara konstruksi untuk perlintasan Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Buahbatu, Bandung Jawa Barat, Rabu (25/9/2019). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, mengingatkan pemerintah jangan sampai penyelesaikan proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung meleset dari target.

Ibas mengatakan, kereta cepat Jakarta-Bandung harus sudah bisa dioperasikan pada tahun 2021 sesuai dengan yang ditargetkan sebelumnya.

BACA JUGA: Progres Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung

"Saya mengingatkan kepada Pemerintah agar proyek ini selesai tepat waktu, tidak mengganggu investasi dan cash flow," kata Edhie Baskoro Yudhoyono dalam rilis di Jakarta, Sabtu.

Dikatakan, Kereta Cepat Jakarta-Bandung perlu untuk direalisasikan antara lain karena dapat meningkatkan konektivitas antardaerah serta menciptakan iklim bisnis yang baik.

BACA JUGA: Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Dipastikan Sesuai Target

Politikus Partai Demokrat tersebut juga mengingatkan bahwa kereta cepat adalah jawaban dari sebagian persoalan ekonomi masyarakat.

Namun, ia juga mengingatkan agar proyek itu tidak hanya mengejar kenyamanan dan efisiensi, tetapi juga seberapa besar potensi meningkatkan kesejahteraan warga sekitar.

BACA JUGA: 2021, Jawa Barat Bakal Punya Kereta Cepat Pertama se-ASEAN

Ibas mengapresiasi bahwa pada November 2019, progres pembangunan proyek kereta dengan jarak tempuh 142,3 km ini sudah mencapai 36,01 persen, serta pembebasan lahan pun sudah mencapai 99,06 persen.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pihaknya telah membentuk tim taskforce atau tim satuan tugas khusus untuk memperlancar pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang ditargetkan beroperasi pada 2021.

“Kereta cepat kita sudah bikin taskforce kemarin. Dipimpin langsung Pak Dirut PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) Chandra Dwiputra," katanya saat ditemui di Jakarta, Selasa (5/11).

Erick mengatakan pada konsep taskforce tersebut rapat untuk isu penting akan diadakan setiap dua minggu sekali dan rapat membahas finansial diselenggarakan bulanan.

Erick Thohor mengatakan, dalam tim tersebut tidak ada hirarki karena pimpinannya dipegang langsung oleh Direktur Utama KCIC sehingga posisi menteri dan wakil menteri hanya sebagai anggota dalam tim percepatan pembangunan kereta itu. "Jadi saya dan Pak Wamen semuanya enggak ada pangkat. Pangkat tertinggi ya pimpinan taskforce-nya," ujarnya.

Erick berharap melalui pembentukan tim satuan tugas khusus tersebut bisa semakin memperlancar pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung sehingga tidak akan tertunda seperti pembangunan MRT dan LRT. (antara/jpnn)

 

Video Pilihan :


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler