jpnn.com, JAKARTA - Pernyataan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim bahwa dirinya tidak pernah menjanjikan 1 juta guru honorer diangkat PPPK mengundang reaksi para pimpinan honorer.
Mereka lantang bersuara dan menuding Nadiem tidak konsisten.
BACA JUGA: Kemendikbudristek: Sumber Gaji PPPK Guru Tidak Bisa dari DAK
"Mas Nadiem, kok, bilang begitu ya. Sudah jelas-jelas, kok, dibilang ada program 1 juta PPPK guru untuk honorer," kata Ketua Forum Honorer K2 Kabupaten Blitar Sri Hariyati kepada JPNN.com, Rabu (13/4).
Dia menilai kebijakan pemerintah memang selalu berubah-ubah dan membuat honorer stres. Pagi bilang tempe, sore jadi kedelai.
BACA JUGA: Pernyataan Nadiem soal Program 1 Juta PPPK Guru, Honorer Jangan Kaget ya
Hal tersebut menurut Sri, menggambarkan ketidaksiapan pemerintah dalam program 1 juta PPPK guru.
Senada itu Ketum Forum Guru Honorer Negeri Lulus Passing Grade Seluruh Indonesia (FGHNLPSI) Heti Kustrianingsih mempertanyakan pernyataan Nadiem di rapat kerja Komisi X DPR RI pada Selasa (12/4).
BACA JUGA: Sebentar Lagi Dilantik jadi PPPK, Guru Honorer Meninggal Dunia
Menurut dia, pernyataan Nadiem itu seolah-olah pemerintah lepas tangan atas program 1 juta PPPK guru.
"Mumet kami dengan pernyataan pemerintah yang suka berubah-ubah," ujar Heti.
Dia menyebutkan, pernyataan Nadiem yang meminta anggota Komisi X membuka rekaman video soal 1 juta PPPK guru memantik honorer membuka video-video lawas Nadiem.
Yang jadi pertanyaan, kata Heti, salahkah bila seluruh guru honorer berasumsi 1 juta PPPK guru itu untuk honorer.
"Seharusnya fair saja bilang tahun 2021 kuotanya berapa, tahun 2022 berapa. Bukannya bilang 1 juta, tetapi realisasinya hanya 25 persen," ucapnya.
Ketua Forum Guru Tidak Tetap/Pegawai Tidak Tetap (GTT/PTT) Kabupaten Kebumen Musbihin juga terkejut dengan pernyataan Nadiem. Dia ingat ketika peluncuran 1 juta PPPK guru pada akhir 2020, seluruh honorer menyambut dengan sukacita.
Namun, dalam pelaksanaannya mengalami berbagai kendala, bahkan banyak guru honorer yang lulus dan lolos PPPK tahap 1 belum diangkat juga.
"Momentum lebaran ini sangat dinantikan calon PPPK guru untuk menikmati tunjangan hari raya (THR). Faktanya belum kan, terus janjinya dananya ada, mana?" cetusnya.
Di sisi lain 193 ribu guru honorer yang lulus passing grade PPPK tanpa formasi, lanjut Musbihin, sampai hari ini belum jelas nasibnya. Jika dikaitkan dengan pernyataan Nadiem bahwa yang dijanjikan itu anggaran 1 juta PPPK guru, tetapi kenapa yang sudah lulus belum beres.
"Jadi, ini yang benar siapakah," cetus Musbihin.
Sebelumnya, Nadiem Makarim mengaku tidak pernah menjanjikan akan mengangkat 1 juta guru menjadi aparatur sipil negara (ASN) PPPK.
Bantahan Nadiem ini bermula ketika anggota Komisi X DPR RI Elnino M.Husein Mohi mempertanyakan pengadaan PPPK guru 2021 yang hanya terakomodasi 293 ribu lebih. Angka ini jauh dari jumlah 1 juta PPPK yang dijanjikan Nadiem.
Nadiem mengeklaim, yang dijanjikan adalah pemerintah punya cukup kapasitas anggaran sampai 1 juta PPPK, tetapi harus lolos seleksi dan formasi.
"Sepuluh 20 kali saya bilang, kalau cuma 20 persen yang lolos ya, cuma segitu dari 1 juta P3K," ujarnya.
Begitu juga lanjut Nadiem, kalau yang lulus dan lolos 50 persen. Sejumlah itu juga yang diangkat P3K.
Nadiem menegaskan, hal itu dari awal terus dia ulang 10-15 kali. Dia pun mempersilakan Elnino untuk melihat rekaman video karena barangkali belum hadir pada raker-raker sebelumnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kebutuhan PPPK Guru Madrasah Sudah Mendesak, Kemenag Berharap Secepatnya Mendapat Kuota
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad