Mas Nadiem Ingin Siswa, Guru, Orang Tua, Semua Bahagia

Sabtu, 14 Desember 2019 – 14:47 WIB
Siswa SDIT Almaka, Kalideres, Jakarta Barat. Ilustrasi Foto: Istimewa for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kemendikbud Ade Erlangga Masdiana mengaku pihaknya tidak asal melontarkan wacana penghapusan ujian nasional alias UN.

Dikatakan Ade, Kemendikbud melontarkan wacana setelah mendengar masukan berbagai pihak.

BACA JUGA: Tegas! Nadiem Makarim: Prestasi Siswa Tidak Mungkin Ditentukan dengan Pilihan Ganda

"Ini masukan dari LSM, pemangku kebijakan, masukan dari para eselon," ujar Erlangga dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (14/12).

Selain itu, Erlangga menuturkan, Mendikbud Nadiem Makarim memiliki perhatian terhadap kondisi psikologis siswa dan siswi.

BACA JUGA: Terkait USBN, Nadiem Makarim: Mohon, Jangan Meremehkan Guru

Menurut Erlangga, Menteri Nadiem tidak mau siswa dan siswi mengalami kekhawatiran berlebih dengan adanya UN.

"Jadi ingin meciptakan di sekolah suasana happy, karena pendidikan harus menciptakan suasan bahagia bagi siswa, guru dan orang tua," ungkap dia.

BACA JUGA: Titi Honorer K2 Minta Kepastian Penyelesaian Revisi UU ASN

Lebih lanjut, kata Erlangga, sistem UN sejak lama menuai kritik. Sebab, sistem UN ini yang menjadi penentu kelulusan siswa dan siswi.

"Jadi orang tua stres anaknya juga, dan guru juga ditekan supaya anak berprestasi," ungkap dia.

Sebelumnya Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud Totok Suprayitno mengatakan Ujian Nasional akan diganti dengan sistem penilaian yang mengedepankan penalaran.

"UN yang sekarang mungkin dominan ke arah konten, misalnya ujian sejarah itu ingat tahun, nama pahlawan dan sebagainya, kalau matematika bagaimana mengingat rumus dan penerapannya. Nanti akan diganti dengan sistem penilaian yang mengedepankan penalaran," ujar Totok dalam diskusi di Jakarta, Selasa (10/12).

Dijelaskan, hal ini karena kompetensi yang dibutuhkan pada masa depan adalah kompetensi yang mengedepankan penalaran.

Bagaimana bentuk soal ujian pengganti UN? Dikatakan, untuk bentuk sistem penilaiannya sendiri bisa pilihan ganda atau esai.

"Kami belum tahu bentuknya seperti apa, belum sampai ke arah situ. Masih dalam tahap pembahasan," kata dia. (mg10/jpnn)

Libur Nataru, Truk Dilarang Melintas :


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler