jpnn.com, YOGYAKARTA - Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim meminta para orang tua tidak perlu merasa khawatir dan stres tentang pelaksanaan asesmen nasional.
Mas Nadiem menyatakan bahwa asesmen nasional bukan pengganti ujian nasional, dan tidak akan memengaruhi nilai siswa di sekolah.
BACA JUGA: Kemendikbudristek Sebut Masih Ada Ortu dan Kepsek Tidak Paham soal Asesmen NasionalÂ
“Tidak perlu merasa stres terhadap pelaksanaan asesmen nasional,” kata Mas Nadiem saat berdialog bersama guru dan orang tua siswa di Pendopo Taman Siswa Yogyakarta, Selasa (14/9).
“Saya pun merasa salut dengan kepala sekolah di Yogyakarta karena sudah memberikan penjelasan yang baik ke orang tua mengenai program ini,” kata Menteri Nadiem.
BACA JUGA: Kemendikbudristek Laporkan Hasil Asesmen Nasional Secara Terbatas
Dia menambahkan bahwa asesmen nasional semata-mata ditujukan untuk pemetaan kondisi pembelajaran.
Terutama karena adanya kebijakan PJJ selama pandemi Covid-19 yang memungkinkan terjadinya learning loss (kehilangan pembelajaran).
BACA JUGA: Asesmen Nasional Sejalan dengan Misi Pemda, Genjot Kualitas SDM
Apabila tidak dilakukan penilaian melalui asesmen nasional, Mas Nadiem justru khawatir tidak mengetahui capaian pembelajaran yang diperoleh siswa selama melaksanakan PJJ.
Oleh karena itu, Mas Nadiem menyebut asesmen nasional dapat diibaratkan sebagai medical check-up yang lengkap untuk mengetahui capaian pembelajaran siswa.
Tidak hanya dari aspek kognitif, numerasi, dan literasi, tetapi hasil pembelajaran secara menyeluruh.
Jadi, Nadiem kembali meminta orang tua tidak perlu merasa stres hingga termakan rayuan bimbingan belajar untuk persiapan siswa melakukan asesmen nasional.
“Saya pastikan, hasil penilaian tidak ada dampaknya sama sekali ke nilai siswa di sekolah,” jelasnya.
Menurutnya pula dengan asesmen nasional maka akan diketahui sekolah yang paling membutuhkan bantuan.
Selain itu, juga bisa melakukan pemetaan bagaimana kondisi hingga keamanan dan kenyamanan lingkungan sekolah.
“Sudah ada beberapa yang melakukan gladi bersih dan saya lihat, siswa pun mengikutinya dengan serius,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta Budi Ashrori mengatakan sejumlah sekolah sudah melakukan gladi bersih pelaksanaan asesmen nasional, khususnya untuk siswa kelas 5 SD dan 8 SMP.
Dia pun memastikan bahwa hasil asesmen nasional tidak akan memengaruhi hasil penilaian individual siswa di sekolah.
“Penilaian siswa di sekolah tetap dilakukan oleh sekolah. Asesmen nasional adalah upaya untuk memetakan bagaimana hasil pembelajaran selama ini, terlebih pembelajaran banyak dilakukan secara jarak jauh,” katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy