Kemendikbudristek Laporkan Hasil Asesmen Nasional Secara Terbatas

Minggu, 05 September 2021 – 09:41 WIB
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) dan Perbukuan, Kemendikbudristek, Anindito Aditomo dalam webinar membahas AN. Foto tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Pelaksanaan asesmen nasional (AN) memerlukan kolaborasi menyeluruh baik dengan pemda maupun satuan pendidikan. Kemendikbudristek selain melakukan sosialisasi sampai ke tingkat daerah juga bertugas menyiapkan instrumen, sistem pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, analisis serta pelaporan hasil. 

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) dan Perbukuan Kemendikbudristek Anindito Aditomo menyebut nantinya akan ada helpdesk tim teknis yang berjenjang mulai dari tingkat II, tingkat I sampai di pusat, serta posko AN yang disiapkan untuk mempermudah masyarakat melaksanakan AN. 

BACA JUGA: Kemendikbudristek Sebut Asesmen Nasional Bukan Mengukur Hafalan Siswa

Selanjutnya, hasil Asesmen Nasional akan disampaikan melalui platform yang saat ini tengah dirancang Kemendikbudristek yang diberi nama platform Rapor Pendidikan. Wadah ini akan memudahkan kepala sekolah dan Dinas Pendidikan untuk memahami dan mencerna hasil AN serta berbagai data lainnya. 

“Sekali lagi nanti di rapor itu tidak ada skor murid, skor guru maupun kepala sekolah secara individu karena tujuannya mendorong refleksi dan evaluasi diri,” terang Kabalitbang. 

BACA JUGA: Kemendikbudristek: Asesmen Nasional untuk Perbaikan Kualitas Pembelajaran, Bukan UN

Untuk mengurangi tekanan terhadap hasil AN, skor sekolah hanya bisa dilihat oleh sekolahnya masing-masing dan Dinas Pendidikan yang menaunginya. Kepala sekolah lain tidak bisa melihat skor sekolah lain. Hasil yang ditampilkan akan menghindari ranking dan pelabelan negatif bagi sekolah. 

“Kami sangat menyadari keberhasilan AN untuk memantik perubahan itu tergantung pada cara mengkomunikasikan hasilnya juga," ucapnya. 

BACA JUGA: Tak Ada Ampun, Kolonel Arif Budiman Cs Taklukkan Tim Marinir Pakai Pistol Buatan Jerman dan Pindad

Kalau ada pelabelan-pelabelan negatif, lanjut Anindito, orang tentu akan defensif dan tidak akan mau melakukan refleksi maupun perbaikan diri. Jadi tim saat ini sedang merancang cara menyampaikan dan mengkomunikasi hasil ini dengan seefektif dan sebaik mungkin kepada kepala sekolah dan Dinas Pendidikan.

Kemendikbudristek akan menggelar AN bulan ini. Dimulai dengan jadwal AN siswa SMK, MAK, Paket C, dan sederajat pada 20 sampai 23 September 2021.  Siswa SMA, MA, dan sederajat dimulai 27 sampai 30 September 2021.

Kemudian siswa SMP, MTs, paket B, dan sederajat dimulai 4 sampai 7 Oktober 2021. Siswa SD, MI, paket A, dan sederajat gelombang I dimulai 8 sampai 11 November 2021. Siswa SD, MI, paket A, dan sederajat gelombang II dimulai 15 sampai 18 November 2021.(esy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : Friederich
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler