jpnn.com, JAKARTA - Program asesmen nasional (AN) mendapat sambutan positif Pemda. Kepala Dinas Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Muhammad Haris mengungkapkan persiapan yang dilakukan menyambut pelaksanaan AN.
Menurutnya, AN sejalan dengan misi Kabupaten Bantaeng yaitu peningkatan kualitas sumber daya manusia khususnya kompetensi pada usia sekolah.
BACA JUGA: Sekolah-Pemda Akan Mendapatkan Rapor Pendidikan Asesmen Nasional
"Asesmen nasional penting bagi Kabupaten Bantaeng, karena nantinya tidak ada lagi diagnosis yang sifatnya kognitif saja. AN ini akan memetakan secara holistik," kata Haris dalam Silaturahmi Merdeka Belajar 5 yang digelar secara virtual, Kamis (2/9).
Persiapan demi persiapan telah dilakukan di Kabupaten Bantaeng.
BACA JUGA: Saran Menteri Nadiem untuk Meningkatkan AKM Siswa Peserta Asesmen Nasional, Sangat Mudah
Salah satunya, Haris mengatakan Dinas Pendidikan telah melakukan sosialisasi kepada pejabat fungsional, struktural, dan warga sekolah.
Sedangkan dalam kelompok kerja tertentu, pihaknya selalu mengampanyekan bahwa AN adalah sebuah pemetaan.
BACA JUGA: Kemendikbudristek Sebut Asesmen Nasional Bukan Mengukur Hafalan Siswa
Bukan lagi mengukur capaian murid yang menimbulkan stres kepada murid dan orang tua.
Kedua, di setiap bidang pembinaan SD dan SMP dijadikan posko pemantauan asesmen nasional.
Menurut Haris, Bantaeng telah melakukan pembinaan pada 149 SD dan 42 SMP.
Dinas Pendidikan Bantaeng, lanjutnya juga melakukan uji coba AN sebelum Kemendikbudristek mulai bergerak.
Haris juga mengungkapkan pihaknya berkoordinasi dengan orang tua, PLN, dan penyedia (provider) telekomunikasi guna memastikan seluruh daerah di Kabupaten Bantaeng terpenuhi sinyal dari penyedia.
Dalam kesempatan ini juga hadir sebagai narasumber, Evy Ghozaly, seorang konsultan pendidikan yang berasal dari Lampung.
Evy yang aktif dalam yayasan Sekolah Global Madani, Pelangi, dan Annida Lampung ini, menyambut gembira hadirnya asesmen nasional sebagai alat bantu evaluasi pendidikan nasional.
Evy mengatakan AN memiliki keunggulan dalam psikologis siswa maupun orang tua.
Terutama terkait potensi perundungan yang mungkin terjadi jika pengukuran hasil belajar diukur secara individu seperti halnya dahulu dengan adanya ujian nasional (UN).
Lebih lanjut Evy mengatakan AN memberikan harapan anak belajar dengan riang dan orang tua tenang.
Membiasakan mereka dengan soal yang lebih kritis dan kemampuan menganalisis. Adanya AN ini Evy menggarisbawahi harapannya agar kualitas pendidikan menjadi lebih baik. (esy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Mesya Mohamad