jpnn.com - JAKARTA - Mendagri Tjahjo Kumolo menolak memberikan komentar masalah reshuffle kabinet yang sudah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Alasannya menurut Tjahjo, reshuffle bukan urusannya.
"Reshuffle bukan urusan saya. Selain itu, saya termasuk orang yang dinilai Presiden karena pembantu presiden," kata Tjahjo Kumolo, di Gedung DPD RI, kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Kamis (13/8).
BACA JUGA: Jokowi Pilih Thomas Lembong karena...
Sebagai presiden, lanjut mantan Sekjen PDIP ini, Jokowi punya kewenangan penuh mereshuffle anggota kabinetnya. "Setiap hari juga bisa, beliau punya kewenangan menilai kami, pernyataan kami, program kerja kami. Itu sepenuhnya di tangan Bapak Presiden. Kami siap saja, semua menteri siap kok diganti, tak ada masalah," tegas pria yang akrab disapa Mas Tjahjo itu.
Beda halnya sebagai menteri. Tjahjo menyatakan wajib menjalankan tugas diamanatkan oleh presiden. "Saya menangkap sinyal bapak presiden, menjabarkan progam kerja bapak presiden, dibawahnya ada UU, kepala daerah wajib, gubernur, bupati dan walikota," jelasnya.
BACA JUGA: Anak Buah Surya Paloh Ragukan Reshuffle Bakal Perbaiki Perekonomian
Perangkat kerja pemerintah di daerah-daerah itu juga harus melaksanakan program kerja Presiden. "Di samping mewujudkan janji kepala daerah saat kampanye Pilkada. Kalau tidak dilaksanakan, ada sanksinya," ujar Tjahjo.
Sebagai Mendagri, Tjahjo berkewajiban melaporkan kalau ada kepala daerah yang tidak menjalankan program presiden. "Kita dalami, kok begini, kita buka aturannya bagaimana, lalu kita peringatkan," pungkasnya.(fas/jpnn)
BACA JUGA: Tony Spontana Dipromosikan Jadi Kajati Yogyakarta
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bos KPK Ini Senang Jokowi tak Minta Masukan soal Reshuffle
Redaktur : Tim Redaksi