jpnn.com - JAKARTA - Mendagri Tjahjo Kumolo mengingatkan semua pihak untuk menyampaikan kritik dengan penuh etika dan kesopanan.
Jangan justru mengkritik dengan menyebut kata-kata kotor. Apalagi menyebut presiden dengan kata-kata makian dengan menyebut nama-nama binatang.
BACA JUGA: KPK Bidik Tersangka Suap Proyek Kemenpupera denga Pasal TPPU
"Mengatakan anji*g, ba*i (nama binatang,red) itu kan tidak etis. Enggak usah presidenlah, kita juga kalau dikatakan demikian pasti marah. Apalagi presiden itu lambang negara," ujar Tjahjo, Kamis (10/11).
Tjahjo mengemukakan pandangannya, menyikapi pernyataan sejumlah pihak yang terkesan kasar menyampaikan aspirasi saat berunjuk rasa pada 4 November 2016
BACA JUGA: Soal Bang Ruhut? Tinggal Tunggu Arahan SBY...
Di antaranya yang telah dilaporkan ke polisi, calon wakil Bupati Bekasi Ahmad Dhani.
Suami Mulan Jameela itu dilaporkan atas dugaan penghinaan kepada presiden sebagai simbol Negara.
BACA JUGA: Eggi Sudjana: Ada yang Ingin Membenturkan Polisi dengan HMI
Dhani menyebut nama-nama binatang, yang menurut pelapor ditujukan pada presiden, saat aksi unjuk rasa 4 November lalu.
"Prinsipnya, menyampaikan pendapat, menyampaikan kritik terbuka, tertulis atau empat mata, itu presiden sebagai pimpinan negara terbuka dengan baik. Tapi mengata-ngatai, menghina harkat dan martabat, itu tentu marah," ujar Tjahjo.
Selain presiden, mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini menilai, ada sejumlah simbol negara lainnya yang perlu dihormati seluruh rakyat Indonesia.
"Demikian juga ketika menyanyikan lagi Indonesia Raya, tidak boleh dipelesetkanlah, harus dengan hikmat. Ini kan Bhinneka Tunggal Ika, kunci bangsa kita. Beda-beda agama, beda suku, beda golongan, tetap saling menghormati," ujar Tjahjo. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hayo, Siapa Penyebar Kabar Presiden Copot Jenderal Gatot?
Redaktur : Tim Redaksi