Masa Jabatan Tak Lama Lagi, Donald Trump Masih Bisa Bikin Tiongkok Keki

Rabu, 11 November 2020 – 14:53 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu dengan Presiden China Xi Jinping saat pertemuan bilateral kedua negara pada KTT pemimpin negara G20 di Osaka, Jepang. Foto : Reuters/Lamarque

jpnn.com, WASHINGTON - Meski masa jabatan tinggal beberapa bulan lagi, Donald Trump masih punya cukup banyak amunisi untuk setidaknya membuat geram Tiongkok. Salah satunya adalah melanjutkan pembicaraan ekonomi dengan Taiwan.

Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan, delegasi AS akan kembali bertemu dengan pihak Taiwan dalam Dialog Kemitraan Kemakmuran Ekonomi pada 20 November mendatang.
Delegasi yang dipimpin Wakil Menlu Keith Krach itu akan membahas kerja sama berbagai bidang, termasuk memastikan rantai pasokan yang terjamin serta keamanan 5G.

BACA JUGA: Minta Dunia Bersabar, Menlu AS Sebut Donald Trump Presiden Dua Periode

"Dialog itu menandakan bahwa hubungan ekonomi kami dengan Taiwan, negara demokrasi yang bersemangat dan mitra yang dapat diandalkan, kuat dan berkembang," kata Pompeo.

Pompeo tidak mengatakan apakah pembicaraan akan diadakan secara virtual atau secara langsung, tetapi mencatat bahwa pembicaraan tersebut akan berada di bawah naungan kantor perwakilan AS di Taipei dan Taiwan di Washington.

BACA JUGA: Joe Biden Hanya Punya Satu Kata untuk Donald Trump: Memalukan!

Tiongkok telah berkali-kali mengungkapkan keberatannya atas dukungan AS yang makin besar kepada Taiwan. Krach sendiri baru saja berkunjung ke Taipei pada September lalu.

Krach adalah pejabat Departemen Luar Negeri paling senior yang mengunjungi Taiwan dalam empat dekade setelah ditunjuk untuk memimpin dialog ekonomi bilateral baru dengan pulau itu.

BACA JUGA: Donald Trump Masih Penguasa Gedung Putih, Penderitaan Republik Islam Iran Belum Berakhir

Amerika Serikat, seperti kebanyakan negara, tidak memiliki hubungan resmi dengan Taiwan. Hal ini merupakan bentuk penghormatan terhadap posisi Tiongkok yang mengklaim kepulauan tersebut sebagai wilayah kedaulatannya.

Meski begitu, undang-undang AS mengharuskan Washington untuk memberi Taipei sarana mempertahankan diri dari agresi Tiongkok.

Taiwan telah lama mencari perjanjian perdagangan bebas dengan Amerika Serikat, tetapi Washington mengeluh tentang hambatan impor AS.

Pada bulan Agustus, Taipei membuka jalan untuk kesepakatan akhirnya dengan mengumumkan pelonggaran pembatasan impor daging babi dan daging AS yang diperkirakan akan mulai berlaku pada 1 Januari.

Seperti diketahui, Donald Trump gagal mengamankan periode keduanya setelah kalah telak dari Joe Biden dalam Pilpres AS 2020.

Meski begitu, Trump masih akan terus berkuasa dari Gedung Putih sampai Biden resmi dilantik jadi presiden pada akhir Januari 2021. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler