jpnn.com, JAKARTA - Masa tugas Satgas Antimafia Bola memang hanya enam bulan, seperti yang diputuskan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Padahal, begitu banyak kasus yang perlu ditangani dalam sepak bola Indonesia. Belum lagi upaya untuk menjaga agar tidak terulang di masa datang.
BACA JUGA: Joko Driyono Dicecar 32 Pertanyaan Terkait Perusakan Barang Bukti
Saat ini, memang sudah 15 tersangka yang ditetapkan, tapi pekerjaan rumah masih banyak. Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, bahwa ada beberapa kemungkinan untuk pekerjaan rumah yang belum selesai itu.
Yang pertama, apabila masa kerja satgas tidak diperpanjang, maka kasus-kasus tersebut nantinya akan ditangani oleh Bareskrim dan Polda Metro Jaya. ’’Yang pasti kasus tersebut terus ditangani,’’ ujarnya.
BACA JUGA: Resmi Tersangka, Jokdri Dikawal Bak Presiden, Ogah Diwawancara
Kemungkinan yang kedua adalah masa kerja satgas diperpanjang. Dedi menerangkan, sejak awal Polri memiliki komitmen membersihkan dunia sepak bola tanah air dari praktik pengaturan skor.
BACA JUGA: Resmi Tersangka, Jokdri Dikawal Bak Presiden, Ogah Diwawancara
BACA JUGA: Pak Joko Driyono jadi Tersangka ke-15 Terkait Pengaturan Skor
Karena itu, apabila masih ada mafia semacam itu, Polri akan terus membrantasnya. ”Sampai bersih ke akar-akarnya, agar prestasi sepak bola meningkat,” jelasnya.
Yang menjadi fokus dari Polri tidak hanya menangani kasus yang sudah terjadi, melainkan juga turut mengawasi pertandingan di Indonesia. Jangan sampai mafia bola kembali beraksi di liga selanjutnya. ”Kami akan kerjasama dengan PSSI agar bisa mengawasi bersama,” tuturnya.
Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali menjelaskan, masa kerja satgas seharusnya diperpanjang. Bahkan, lebih baik dipatenkan. Dia melihat dengan adanya satgas, sepak bola Indonesia perlahan menuju sebuah titik bersih yang sudah lama tidak ada.
’’Kalau bisa juga nanti satgas ini tidak bekerja di sepak bola saja, melainkan seluruh cabang olahraga,’’ tuturnya.
Apabila sulit, Polri bisa mengusulkan agar ada pembentukan badan indipenden yang menangani secara khusus pengaturan skor di olahraga. Badan ini nantinya akan melakukan pemberantasannya.
’’Tentu dengan back-up kepolisian. Ini sebuah mata air bagi olahraga Indonesai. Mafia-mafia itu pasti tidak akan berani lagi mengganggu lagi,’’ jelasnya. (rid/idr/ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Pastikan Status Tersangka Jokdri Terkait Pengaturan Skor
Redaktur & Reporter : Soetomo