jpnn.com, JAKARTA - Harga bawang merah di pasar tradisional Jakarta rata-rata Rp 39.900 per kg dan di Jawa Timur Rp 34.400 per kg, Selasa (9/4).
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Tjahya Widayanti menyebutkan, dalam dua minggu ke depan, diperkirakan ada penambahan jumlah panen di wilayah sentra bawang.
BACA JUGA: Bea Cukai Hibahkan 20 Ton Bawang Merah kepada Pemkot Banda Aceh
Misalnya, di Brebes, Demak, Kendal, Sumenep, Probolinggo, dan Nganjuk. Harapannya, penambahan pasokan bisa meredam harga.
”Sehingga harga tetap stabil,” ujar Tjahya di Jakarta.
BACA JUGA: Bulog Kaltimra Baru Serap 4 Ribu Ton Gabah
Kenaikan terjadi di daerah nonsentra produksi. Misalnya, di Papua, Maluku Utara, dan Papua Barat.
Harga bawang di masing-masing daerah itu menjadi Rp 45.000 per kg, Rp 43.085 per kg, dan Rp 41.125 per kg.
BACA JUGA: Soal Bawang Merah, Mentan: Indonesia Mampu Serang Balik dengan Ekspor
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menambahkan, masyarakat tidak perlu resah dengan kenaikan harga bawang merah.
Sebab, Kemendag tengah memfokuskan perhatian pada pemerataan pasokan komoditas tersebut.
”Kami sedang berupaya menekan harga, namun tidak sampai merugikan petani bawang. Karena kalau harga turun drastis, petani bisa rugi,” ujar Enggar.
Menurut Enggar, kenaikan dan penurunan harga memang kondisional, khususnya menjelang Ramadan. Sebab, permintaan cenderung naik.
”Yang perlu diperhatikan adalah persediaan. Jangan sampai saat harga naik, persediaan kurang,” tambahnya.
Untuk komoditas bawang putih, Perum Bulog menyatakan belum bisa merealisasikan impor 100.000 ton karena Kemendag belum mengeluarkan izin.
”Bulog hanya akan melakukan impor atas dasar izin Kemendag,” ujar Kepala Bagian Humas dan Kelembagaan Bulog Firmansyah.
Sebelumnya, pertengahan Maret 2019, pemerintah berencana mengimpor 100.000 ton bawang putih. Hal itu dilakukan untuk menstabilkan harga bawang putih.
Belum lama ini, Kemendag menyatakan tidak akan mengeluarkan izin impor bawang putih. Sebab, persediaan bawang putih di pasar masih terjaga.
Enggar mengatakan, persediaan bawang putih masih mencukupi kebutuhan sehingga tidak perlu impor.
”Impor belum berjalan. Persediaan bawang putih cukup banyak di gudang,” tegasnya.
Pihaknya juga sudah memeriksa sejumlah gudang milik importir dan menginstruksikan untuk segera mendistribusikan persediaan bawang putih tersebut ke seluruh pasar di Indonesia.
Jika tidak dilakukan, gudang akan disegel karena bisa dituduh sebagai aksi penimbunan.
Mendag meyakini persediaan bawang di gudang importir cukup dan tinggal menunggu kelengkapan administrasi.
”Persediaan tidak terlalu banyak, tetapi lebih dari cukup untuk memasok seluruh pasar tradisional di Indonesia. Khususnya yang persediaannya terbatas,” jelasnya. (agf/c6/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Koruptor yang jadi Buronan Masih Bisa Tersenyum Saat Tertangkap
Redaktur : Tim Redaksi