jpnn.com - JAKARTA - Pengejaran terhadap narapidana pelarian Lapas Tanjung Gusta Medan paska rusuh beberapa waktu lalu terus dilakukan.
Kabag Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombespol Agus Rianto mengatakan, saat pembakaran Lapas Tanjung Gusta ada 2012 orang napi dan tahanan yang melarikan diri. Sebagian besar dari mereka sudah berhasil ditangkap dan menyerahkan diri.
BACA JUGA: Hazem el-Beblawi: Membubarkan Ikhwanul Muslimin Bukan Solusi Krisis Mesir
Dari 2012 orang napi dan tahanan Lapas Tanjung Gusta yang melarikan diri, 119 sudah tertangkap dan menyerahkan diri. Termasuk waktu itu ada 9 napi teroris, namun baru 8 yang berhasil ditangkap.
"Sementara 93 lainnya masih kejar Kememkumham dibackup, Polri. Termasuk Fadhli Sadama (napi teroris)," kata Agus Rianto di Gedung Humas Polri, Jakarta, Rabu (28/8).
BACA JUGA: Ali Masykur Musa Siap Ikuti Konvensi Demokrat
Polri berharap kerjasama masyarakat memberikan informasi pada kepolisian bila mengetahui keberadaan napi pelarian Tanjung Gusta, sebagaimana penangkapan terhadap 3 napi teroris dan 1 orang DPO perampokan Bank CIMB Medan, di Riau yang berhasil berkat informasi masyarakat.
Data terakhir menyebutkan ada 3 napi teroris Tj Gusta yang berhasil ditangkap Densus 88 bersama jajaran Polda Riau.
BACA JUGA: Mendagri Sebut Data Nazar Ngawur
Agus Sanyoto ditangkap tanggal 22 Agustus di Kandis, Riau. Selasa (27/8), Densus juga menangkap Nibras alias Arab (22), dan Abdul Gani Siregar (28), di Kecamatan Pinggir, Riau.
Bahkan waktu menangkap Agus Sanyoto, Densus mendapat bonus karena bersamanya ada DPO perampokan Bank CIMB lain bernama Ridwan. Mereka saat ini sudah berada di tahanan Mako Brimob Pekanbaru.
Sehingga napi teroris Tanjung Gusta yang masih diburu tersisa satu orang, Fadhli Sadama yang merupakan otak perampokan tersebut.(Fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dollar Terselip di Buku Profil Djoko, KPK tak Terima
Redaktur : Tim Redaksi