Masih Ada Bara Api pada Lahan Gambut di Riau

Senin, 31 Maret 2014 – 12:25 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Sejak Minggu (30/3), menurut Kementerian Kehutanan (Kemenhut),pantauan satelit NOAA sudah tidak mendeteksi titik api di Riau sejak Minggu (30/3). Sedangkan BMKG melaporkan, satelit Terra dan Aqua (Modis) yang mampu mendeteksi titik api dengan resolusi yang detil masih ada 12 titik api di Riau.

Karena itu, hingga saat ini, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif, yang juga sebagai Komandan Satgas Operasi Terpadu Penanggulangan Bencana Asap di Riau terus memimpin operasi. Dari target maksimum 3 minggu yang akan berakhir 4 April 2014 nanti, seperti yang diinstruksikan Presiden SBY, maka sudah banyak hasil yang diperoleh.

BACA JUGA: Tidak Terdaftar, Puluhan Santri Krapyak Gagal Bertemu Anas

"Meskipun tidak ada titik api, namun asap masih keluar dari lahan gambut yang terbakar. Artinya masih ada bara api pada lahan gambut di kedalaman 2-10 meter. Kondisi ini menyebabkan asap tipis masih menutupi beberapa daerah. Jarak pandang 5-7 kilometer," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Minggu (31/3).
 
Untuk itu, operasi darat dan udara difokuskan pada titik-titik asap tersebut. Sebanyak 2.856 personel satgas darat tetap dikerahkan untuk melakukan pemadaman api dan asap, memburu pembakar, dan berpatroli pada siang dan malam hari. Bantuan 1.000 pasang sepatu bagi personel di lapangan segera dikirim. Banyak sepatu yang melepuh terkena panas.

Pemadaman dari udara dengan modifikasi cuaca dan water bombing terus dilakukan. Total 105 ton garam telah disemai di awan untuk menurunkan hujan. Water bombing telah menjatuhkan 12,5 juta liter air di titik api dengan helikopter.
 
Kepala BNPB Syamsul Maarif telah menggelar rapat koordinasi membahas penanganan jangka menengah di Pekanbaru pada Minggu (31/3). Sesuai perintah Presiden SBY, setelah operasi terpadu selama 3 minggu maka kendali akan diserahkan kepada Gubernur Riau. Pemerintah pusat tetap mendampingi memberikan bantuan yang bersifat ekstrem. Untuk itu keterlibatan aktif dari Pemerintah Provinsi Riau dan pemerintah kabupaten/kota harus lebih aktif mengatasi bencana asap di daerahnya.(ris/jpnn)

BACA JUGA: Awas! Tiga Bulan, 17 Perempuan Dibunuh

BACA JUGA: Jokowi Ngaku Tak Punya Uang untuk Pasang Iklan Televisi

BACA ARTIKEL LAINNYA... Libur Nyepi, KPK Dibanjiri Para Pengunjung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler