Masih Ada Capres yang Eksploitasi Populisme, KIB Harus Kerja Keras untuk Wujudkan Misi

Selasa, 07 Juni 2022 – 22:08 WIB
Koalisi Indonesia Bersatu yang berisi Golkar, PAN, dan PPP. Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/pras

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai keinginan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mengakhiri populisme adalah ide yang patut didukung. 

Meski begitu, Adi curiga populisme tidak semudah itu bisa dibuang jauh-jauh pada pilpres 2024 mendatang.

BACA JUGA: Prof Siti Sarankan KIB Usung Capres Kompeten, Jauhi Sosok Kontroversial

Pasalnya, dia melihat masih ada pihak yang mengandalkan populisme untuk menaikan elektabilitas.

"Ada yang sengaja menggunakan populisme demi elektabilitas," tambahnya.

BACA JUGA: Anas: KIB Sebaiknya Membuka Penjaringan Capres 2024

Adi menjelaskan, bahwa populisme saat ini beragam. Ada yang mengatasnamakan agama, identitas kesukuan, primordial, dan isu kebangsaan.

Ia menilai, bahwa semua capres berpotensi terpapar dan menggunakan isu populisme.

BACA JUGA: Hadirnya KIB Diyakini Bakal Jadi Atmosfer Pertarungan Capres 2024

"Karena hakikat dari populisme itu adalah gerakan rakyat yang merasa dimarjinlakan negara hidupnya. Dalam konteks itu, populisme bukan hanya Islam, tapi juga bisa sentimen berbasis itu kebangsaan lainnya," kata Adi.

Ia pun mencontohkan, bagaimana pada Pemilu 2019 lalu, populisme Islam menguat karena dimobilisasi.

Ada capres yang dituding antiumat Islam dan kerap kriminalisasi ulama, sementara ada capres lain yang mengaku dirinya didukung ulama.

"Tak perlu sebut nama, tapi publik sudah tahu siapa yang mencoba menggerakkan populisme Islam," terangnya.

Termasuk, lanjut Adi, saat ini, ada figur tertentu yang selalu mengesankan dirinya dekat dengan umat Islam.

"Ini bagian dari upaya membangun sentimen populisme Islam di 2024 nanti," jelasnya. (ant/dil/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler