Masih Ada yang Lebih Menderita Dibanding Dipecat dari DPP PDIP

Kamis, 23 April 2015 – 20:01 WIB
Sabam Sirait. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Politikus senior PDI Perjuangan, Sabam Sirait ogah-ogahan menanggapi pertanyaan wartawan seputar kekuasaan partai politik yang masih dipegang orang berduit atau trah masa lalu.

"Jangan tanyakan itu ke saya. Ditanya saja kepada mereka yang berkuasa. Kalau saya jawab, nanti dibilang mengajari," ujar Sabam, saat ngobrol ringan JPNN.com di press room DPR, Senayan Jakarta, Kamis (23/4).

BACA JUGA: PDIP Hanya Bisa Pasang Foto Bung Karno? Marhaenismenya Mana?

Sabam lebih memilih untuk mengomentari salah seorang pendiri PAN, AM Fatwa yang pernah mempertanyakan kian menipisnya ideologi partai politik saat ini.

"Benar yang dikatakan Fatwa, Partai Golkar, PPP apalagi PDIP tidak punya ideologi. Semua terselubung dalam ideologi Pancasila dan merasa nyaman dia di situ," ungkapnya.

BACA JUGA: Cerita Syarief Hasan soal Kabar Burung dan Komitmen untuk SBY

Mirip dengan pandangan AM Fatwa itu, Sabam juga pernah menceritakan hal tersebut kepada anaknya, Maruarar 'Ara' Sirait. "Saya bilang itu ke anak saya yang ikut-ikut dengan PDI Perjuangan, eee.. taunya dipecat dari DPP," katanya dengan canda.

Sebagai orangtua, Sabam mengaku sudah menyarankan anaknya jangan keluar dari PDI Perjuangan. "Sebagai kader, dia harus ikut proses menderita sama halnya saya merasakannya dahulu," ujarnya.

BACA JUGA: Gemas, Politikus Golkar Ini Ogah Patuhi SK Lucu-Lucuan

Tapi, dedengkot PDI Perjuangan itu menilai, anaknya tak perlu kecewa tak dipercaya masuk kepengurusan DPP PDIP. "Masih ada lagi yang lebih menderita dibanding dipecat dari DPP PDIP. Golkar malah lebih menderita lagi, tidak jelas siapa ketua umumnya," pungkas Sabam. (fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PM Nepal Cerita Sidharta Gautama, Jokowi Banggakan Borobudur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler