PDIP Hanya Bisa Pasang Foto Bung Karno? Marhaenismenya Mana?

Kamis, 23 April 2015 – 19:29 WIB
Anggota DPD RI, AM Fatwa dalam diskusi di pressroom DPR RI, Kamis (23/4). Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) AM Fatwa mengkritik PDIP yang selalu membesar-besarkan gambar Bung Karno namun melupakan marhaenisme sebagai ajaran yang dilahirkan Proklamator RI itu. Fatwa mengatakan, PDIP harusnya konsisten mengembangkan marhaenisme.

"Sebagai partai politik, PDIP harusnya mengembangkan marhaenisme. Ini malah gambar Bung Karno saja yang dibesar-besarkan, mana marhaenismenya?" kata Fatwa, di press room DPR, Senayan Jakarta, Kamis (23/4).

BACA JUGA: Cerita Syarief Hasan soal Kabar Burung dan Komitmen untuk SBY

Politikus yang di era Orde Baru dikenal sebagai salah satu tokoh Petisi 50 itu menambahkan, ironisme PDIP juga ditunjukkan dengan getolnya partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu menyuarakan Pancasila 1 Juni 1945.  Padahal, Pancasila tidak butuh embel-embel termasuk 1 Juni 1945.

"Kalau Pancasila, ya Pancasila saja. Tidak usaha pakai Pancasila 1 Juni karena akan menggangu kenyaman pihak lain di negara demokrasi ini," pintanya.

BACA JUGA: Gemas, Politikus Golkar Ini Ogah Patuhi SK Lucu-Lucuan

Karenanya, mantan wakil ketua DPR yang kini menjadi senator adal DKI Jakarta itu menegaskan bahwa di  era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak ada peringatakan Pancasila 1 Juni. "Yang ada hanya memperingati Pidato Bung Karno 1 Juni," ujarnya.(fas/jpnn)

 

BACA JUGA: PM Nepal Cerita Sidharta Gautama, Jokowi Banggakan Borobudur

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kader PDIP Buron Kasus Korupsi Ditangkap di Taman Mini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler