Masih Banyak Orang tua yang Memberi Anaknya Susu Kental Manis, GKIA: Itu Tidak Boleh

Selasa, 25 Mei 2021 – 15:10 WIB
Susu. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Presidium Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak (GKIA) Nia Umar merasa prihatin melihat masih banyak orang tua yang memberikan susu kental manis (SKM) kepada bayi dan anak-anak mereka.

Menurutnya, SKM itu tidak boleh diberikan kepada bayi dan anak-anak karena kandungan gulanya yang cukup tinggi. 

BACA JUGA: Jangan Terlalu Sering Konsumsi Susu Kental Manis, Ini 5 Bahayanya

“Susu kental manis itu tidak boleh diberikan kepada bayi dan anak. Itu hanya untuk toping buat makanan seperti es campur ataupun buat kopi. Itu pun sebenarnya tinggi gula sekali. Jadi, memang sangat disayangkan jika masih banyak ibu yang memberikannya kepada anak-anak, apalagi bayi mereka,” ujar Nia, Senin (24/5).

Menurut Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) ini konsumsi minuman dengan kadar gula sangat tinggi seperti SKM ini merupakan indikator asupan makanan yang buruk, karena merupakan konsumsi yang tinggi kalori.

BACA JUGA: Bertekstur Kental dan Lengket, Sirop Bisa untuk Pelumas Kenikmatan di Ranjang?

Sebab, kalori yang didapat dari gula memberikan nilai gizi yang rendah yang menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak sehat.

Selain itu risiko kerusakan gigi, obesitas dan penyakit degeneratif yang akan terbawa sampai dewasa.

BACA JUGA: Mengenal Lebih Dekat Pabrik Ajinomoto Lewat Tur Virtual

Karenanya, penting bagi masyarakat khususnya para ibu untuk membentuk pola makan sehat dalam keluarga, yang tentunya dimulai dengan memberi arahan tentang pola makan yang baik dan benar pada anak-anak sejak dini.

Nia mengamati ada beberapa faktor yang menyebabkan pemberian SKM kepada bayi dan anak-anak.

Salah satunya adalah karena ketidaktahuan informasi mengenai SKM itu bukan susu yang disebabkan edukasi ke masyarakat yang masih kurang.

Dia pun meminta agar Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), harus menjadi wasit yang adil dalam mengatur iklan-ikan SKM ini. 

“Jadi, iklan-iklan produk-produk yang mengganggu kesehatan bayi dan anak seperti SKM ini, sebaiknya juga diatur supaya tidak membuat masyarakat bingung dan termakan iklan-iklan yang klaim-klaim kesehatannya sangat berlebihan,” ucapnya.

Untuk membantu pemerintah mencegah masyarakat memberikan SKM kepada para bayi dan anak mereka, AIMI  turut memberikan edukasi kepada masyarakat. 

“Kami selalu mensosialisasikan tentang pentingnya menyusui bayi, resikonya kalau tidak menyusui itu apa, dan menjelaskan mengenai dampak dari kandungan gula yang tinggi dari manakanan dan minuman jika diberikan kepada bayi dan anak-anak,” kata Nia.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kelola Kesehatan, AMS Klinik dan Apotek Online Lifepack Besinergi


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler