jpnn.com, GRESIK - Mau curang saat ujian nasional? Jangan coba-coba! ''Kalau ada laporan masuk, pasti langsung kami tindak,'' tegas Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Gresik Mahin.
Dispendik tidak akan menoleransi kepala sekolah yang di lembaganya muncul indikasi kecurangan.
BACA JUGA: Digelar Bulan Ini, UNBK 2019 Diikuti 7,5 Juta Siswa
Mahin memaparkan, sistem ujian nasional berbasis komputer (UNBK) mampu mencegah kemungkinan kecurangan.
BACA JUGA : Sandi Berjanji Pada Ribuan Kiai Akan Hapus UN
BACA JUGA: KPAI: Ratusan Siswa Terancam tak Bisa Ikut Ujian Nasional
Tidak ada kebocoran atau sontekan masal. Soal tidak mungkin bocor karena langsung diakses dari server pusat. Sontekan sulit dilakukan karena nomor soal diacak.
BACA JUGA: Ujian Nasional Dihapus, Fadli Zon Setuju, Bamsoet TidakÂ
''Kalau soal masih berupa paper (kertas) mungkin bisa,'' ucapnya.
Adakah jaminan bersih dan jujur? Mahin tidak bisa menjamin 100 persen bersih. Namun, demi mencegah kecurangan, dispendik bersikap tegas.
BACA JUGA : KPAI: Ratusan Siswa Terancam tak Bisa Ikut Ujian Nasional
Siapa yang coba-coba curang pasti ditindak. Kepala sekolah harus bertanggung jawab. ''Bisa saja sanksinya dipecat,'' tandas mantan guru olahraga itu.
UNBK SMP sederajat berlangsung pada 22-25 April. Ditanya soal persiapan, Mahin memastikan semua sekolah negeri telah siap melaksanakan UNBK. Tahun ini sudah tahun keempat.
''Jadi sudah matang. Mudahmudahan tidak terjadi kendala,'' ucapnya.
BACA JUGA : Ini Penjelasan BPN soal Penghapusan Ujian Nasional
Kendala, lanjut Mahin, yang kerap terjadi adalah masalah server. Server pusat sering error saat pelaksanaan UNBK hari pertama.
Biasanya, ujian mundur beberapa menit. Kondisi tersebut tidak hanya terjadi di Gresik. ''Saya harap ujian nanti lancar,'' paparnya. (son/c15/roz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Capek - capek Belajar untuk Ujian Nasional, Nilai enggak Dipakai
Redaktur & Reporter : Natalia