jpnn.com, SURABAYA - Kepadatan diperkirakan akan terjadi di tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) di musim liburan Natal dan Tahun Baru kali ini.
Pasalnya, Tol Sumo akan menjadi jalur andalan warga Jawa Timur di masa libur ini.
BACA JUGA: Gelar Operasi Pasar, Polda Metro Jaya Siapkan 900 Ton Daging
Dengan melewati tol tersebut, para pengendara bisa menghindari titik-titik kemacetan yang ada di jalan nasional.
Magnet jalan tol itu juga makin kencang karena sampai akhir tahun nanti, para pengendara yang melewati tol tersebut belum dikenakan tarif alias gratis.
BACA JUGA: Natal & Tahun Baru, ASDP Pantau 10 Lintasan Pelabuhan Utama
Dengan kondisi seperti itu, bukan tidak mungkin pengguna tol Sumo akan membludak. Kepla Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengatakan, kendati akan banyak pengendara yang melewati jalan tol tersebut, secara kapasitas, tol Sumo mencukupi.
”Jika dihitung kapasitasnya, dalam sehari itu, dengan dua lajur yang beroperasi di dua arah, tol Sumo bisa menampung 46 ribu kendaraan. Dengan kapasitas itu, rasanya tol Sumo cukup untuk menampung kendaraan yang lewat,” tutur Herry seperti diberitakan Jawa Pos.
BACA JUGA: Truk Sumbu Dua Masih Boleh Melintasi Tol
Perhatian justru ditujukan pada beberapa titik yang diprediksi akan menjadi titik baru kemacetan di kawasan tersebut.
Herry mengatakan, titik pertemuan jalan tol dan jalan nasional menjadi titik yang diprediksi akan padat hingga menimbulkan kemacetan.
”Untuk hal ini, kami sudah berkoordinasi dengan Dishub dan pihak kepolisian setempat,” tutur Herry.
Sekretaris Direktorat Bina Marga Kementerian PUPR Soebagiono membenarkan hal tersebut.
Menurutnya, jika tidak mendapatkan perhatian khusus, titik-titik rawat macet itu akan jadi titik kemacetan baru yang menyulitkan pergerakan di jalan tol maupun jalan nasional.
Soebagiono menilai, pintu keluar di Jombang menjadi titik yang perlu diantisispasi. Menurutnya, dengan akan banyaknya kendaraan dari Surabaya yang melintasi tol Sumo dan keluar di Jombang berpotensi besar menimbulkan kemacetan.
”Titik ini perlu diantisipasi agar tidak terjadi bottle neck yang nantinya akan seperti Brexit tahun lalu,” tutur Soebagiono. (and)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspada! Tol Cipali jadi Titik Rawan Kecelakaan Mudik Nataru
Redaktur & Reporter : Soetomo